Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mendagri Tito Karnavian Ibaratkan Jakarta seperti kampung, Anies Baswedan Beri Tanggapan: Itu Memang Clickbait

Adrie Saputra - Kamis, 28 November 2019 | 13:00
Mendagri Tito Karnavian (kiri) dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan (kanan).
Kompas

Mendagri Tito Karnavian (kiri) dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan (kanan).

Suar.ID -Kongres Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) VI menjadi momentum bagi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk berkelakar terkait Provinsi DKI Jakarta.

Menurut dia, ibu kota Indonesia ini terlihat seperti sebuah kampung bila dibandingkan dengan Shanghai, yang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan penting di China.

"Pak Anies, saya yakin Pak Anies sering ke China. Kalau kita lihat Jakarta kayak kampung dibanding dengan Shanghai," kata Tito di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2019) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut hadir pada acara yang juga dihadiri oleh para pimpinan daerah tersebut.

Awalnya, Tito membahas tentang system demokrasi yang tidak berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi.

Baca Juga: Menteri Ini Sebut Jakarta seperti Kampung, Anies Baswedan: Itu Clickbait

Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, menjadi contoh negara yang dipilih Tito untuk menggambarkan kondisi perekonomian yang cenderung stagnan.

"Jadi, terjadi semacam kegalauan atas demokrasi yang tidak menggunakan sistem tersebut ekonominya melompat (lebih maju). Vietnam misalnya, sosialis, kondisi ekonominya melompat," kata Tito.

Kemudian, ia mencontohkan Thailand yang dipimpin junta militer dan ekonominya berjalan baik.

Demikian halnya Mesir, yang tadinya menerapkan demokrasi kemudian berantakan dan akhirnya diambil alih oleh militer.

Baca Juga: Dari Heboh Anggaran Lem Aibon hingga Dituntut Pengacara Senior, Kini Anies Baswedan Terancam Tak Bisa Terima Gajinya! Rupanya Inilah Penyebabnya

Hingga akhirnya ia menyinggung China yang justru mengalami pertumbuhan ekonomi pesat, meski tidak menganut demokrasi.

"Di China hanya satu partai. Non-demokrasi, itu melompat ekonominya," kata Tito, Dalam kurun waktu 20 tahun, China mampu melampaui AS.

Source : Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x