Follow Us

Iklan Lama Keluarga yang Setiap Hari Makan Mi Instan Viral Kembali, Ini yang Terjadi pada Perut saat Kita Setiap Hari Makan Mi Instan

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 09 November 2019 | 07:18
Apa yang terjadi pada tubuh ketika kita sering makan mi instan?
healthyandnaturalworld

Apa yang terjadi pada tubuh ketika kita sering makan mi instan?

Sebanyak 10.711 orang dewasa (54,5% wanita) berusia antara 19 dan 64 dilibatkan dalam penelitian ini.

Pola diet mereka dianalisis oleh Hyoun Shin, seorang kandidat doktoral di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, dan rekan-rekannya.

Dua pola diet utama diidentifikasi:

  • "Pola makan tradisional", kaya akan beras, ikan, sayuran, buah, dan kentang.
  • "Pola daging dan makanan cepat saji”, kaya akan daging, soda, makanan yang digoreng, dan makanan cepat saji termasuk mi instan.
Para peneliti mengamati bahwa orang yang makan makanan tradisional, lebih tidak mungkin menderita tekanan darah tinggi.

Makanan cepat saji dikaitkan dengan obesitas perut, kadar kolesterol LDL yang lebih tinggi (kolesterol 'jahat'), dan trigliserida tinggi, yang semuanya meningkatkan risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik.

Ketika Shin melihat secara khusus mi instan, analisis menunjukkan bahwa wanita yang makan lebih dari dua porsi per minggu memiliki peluang lebih tinggi terkena sindrom metabolik, yang terkait dengan kondisi jantung, stroke, dan diabetes.

Keterkaitan itu ditemukan bahkan di antara wanita muda yang lebih ramping dan lebih aktif secara fisik. Korelasi tidak diamati pada pria.

Mi instan tidak langsung larut dalam pencernaan

Dalam penelitian lain, para ilmuwan meletakkan kamera kecil seukuran pil di dalam perut seseorang yang baru saja makan mi instan.

Ini memungkinkan mereka untuk mengikuti proses pencernaan dan mengamati apa yang terjadi begitu makanan cepat mencapai perut.

Hasilnya mengecewakan bagi semua pecinta mi instan. Tampaknya tubuh mengalami kesulitan besar mencerna mi ini.

Setelah dua jam, makanan itu masih kurang lebih utuh, yang sangat tidak biasa.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest