Sementara ibunya yang tinggal bersamanya di kos mengalami gangguan kejiwaan.
Hal ini yang menyebabkan RT terlambat masuk sekolah dimana remaja seusianya seharusnya sudah duduk di bangku SMP.
"Memang anak ini terlambat sekolah. Dia bingung mau biayai sekolahnya karena bapaknya sudah meninggal, sementara ibunya mengalami gangguan jiwa," kata Ahmad Halim.
Ahmad pun membenarkan motif dari pelaku sampai nekat melakukan aksinya demi bisa membiayai sekolahnya.
"(Motifnya) betul demi biaya sekolah. Pelaku masih duduk di bangku SD kelas V," kata Ahmad Halim saat dikonfirmasi, Selasa (5/11/1019).
Korban yang mengetahui alasan pelaku pun akhirnya tak jadi mengambil tindakan hukum.
"Korban mencabut laporan serta tidak keberatan karena merasa kasihan. Korban dan pelaku juga satu kos," kata Ahmad Halim.
Saat ini, RT telah diserahkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk pembinaan lanjutan.