Suar.ID -Warga Jember belum lama ini dihebohkan dengan sebuah misteri mengenai meninggalnya Surono.
Bagaimana tidak, jasad Surono ini diduga menjadi korban pembunuhan.
Ini semua berhasil dikuak oleh jajaran Polres Jember.
Awalnya jasad Surono ditemukan di bawah musala di dalam rumah setelah aparat kepolisian kerja keras menggali bagian bawahnya.
Penemuan jasad Surono ini berada di rumahnya sendiri yang berada di Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember pada Senin (4/11).
Hal ini juga dibenarkan oleh Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal.
Dilansir Surya.co.id, berikut ini 8 fakta mengenai misteri jasad Surono:
1. Berawal dari laporan anak Surono
Alfian mengungkapkan bahwa pihaknya akhirnya memutuskan membongkar musola tersebut setelah menadapat laporan dari warga mengenai hilangnya Surono.
Awalnya warga melaporkan hilangnya Surono kepada polsek Ledokombo, salah satunya Kasun Juroju Edi.
Edi sendiri mendapatkan laporan dari Bahar, anak dari Surono pada Minggu (3/11).
Surono sendiri diduga sudah lama meninggal, lebih tepatnya sejak 7 bulan yang lalu.
Polisi menduga Surono dikubur di dalam rumahnya sendiri.
Ya Surono dikubur di bawah tanah, tepatnya di musala.
Musala ini sendiri terletak di dapur rumah Surono.
"Pemilik rumah menyebutnyamusalatapi tempatnya kecil, hanya cukup untuk shalat satu orang (sendiri)," imbuh Alfian.
Dari laporan warga inilah polisi akhirnya membongkar tempat yang disebut istri Surono ini musala.
Usai dibongkar, akhirnya polisi pun menemukan sesosok jasad Surono.
2. Sosok berinisial J dituding sebagai pembunuh
Polisi harus bekerja keras saat melakukan pembongkaran tempat dikuburkannya jasad yang diduga Surono.
Bagaimana tidak, ada tiga buah lapisan yang menutupi jasa berjenis kelamin laki-laki ini.
Jasad laki-laki ini diduga adalah Surono, ia adalah pemilik dari rumah yang dibongkar ini.
Surono diduga telah menjadi korban dari pembunuhan.
Hal ini diketahui berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi dari keluarga Surono.
Dari penuturan ibu Bahar yang merupakan istri Surono, Busani (45), Surono dibunuh oleh seseorang berinisial J.
Setelah dibunuh jasad Surono akhirnya dikuburkan di musala.
"Istri dari Pak Surono sendiri, berinisial B, yang menyebutkan kalau suaminya dikubur di tempat itu," ujar Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo, Senin (4/11/2019).
Untuk memastikan keterangan Busani ini, jajaran Polsek Ledokombo ini berkomunikasi dengan jajaran Polres Jember.
3. Dikubur tiga lapis
Untuk menggali jasad Surono Polres Jember pun mendatangkan tim DVI Polda Jatim.
Karena penggalian jasad ini bukan hanya berhadapan dengan tanah saja.
AKBP Alfian mengatakan bahwa perlu dua kali proses pembongkaran sebelum akhirnya menemukan sosok jasad Surono.
"Pertama, membongkar keramik yang berwarna hitam itu. Di bawah keramik, ada timbunan tanah. Kemudian di bawah tanah, masih ada lagi semen cor kasar, barulah ditemukan sarung," ujar Alfian.
Baru di sarung inilah sosok jasad Surono ini berada.
Untuk diketahui pelapis diatas jasad Surono ini tergolong tinggi.
Mulai dari keramik berukuran beberapa sentimeter, setelah itu ada urukan tanah sekitar 25 sentimeter.
Setelah itu masih ada semen dengan cor kasar.
Lokasi penguburan jasad ini berukuran lebar 1,5 meter dan panjang 3 meter.
"Pemilik rumah menyebutnyamusala, tapi ada di dalam rumah, di bagian dapur itu. Sepertinya hanya cukup juga untuk shalat satu orang," imbuh Alfian.
4. Dikubur sejak 7 bulan lalu
Penguburan jasad Surono ini diperkirakan sejak tujuh bulan yang lalu.
Hal ini diketahui dari penuturan pemilik rumah, yakni bangunan musola tersebut dibangun sejak 6 bulan yang lalu.
Usai menemukan jasad Surono, tim DVI segera melakukan otopsi.
Ini dilakukan untuk memastikan jasad siapakah ini, meninggal kapan dan bagaimana.
5. Polisi pastikan jasad Surono
Polisi sudah pastikan bahwa jasad yang di cor di bawah musola ini adalah sang pemilik rumah yang tak lain adalah Surono.
Tak hanya itu, Surono juga di duga meninggal karena dibunuh oleh seseorang.
Hal ini ditegaskan oleh Kapolres Jember pada Senin (4/11) malam.
"Bisa dipastikan jasad adalahjasad Surono. Dan meninggalnya akibatpembunuhan," ujar Alfian.
Polisi dapat memastikan melalui pakaian dan sarung yang ditemukan di dalam kuburan tersebut serta diketahui melalui tinggi jenazah.
Baca Juga: Viral Video Curhatan Ojol Keluhkan Terima Pesanan Benda Tak Biasa: 'Memang Aku Mau Sirkus?'
6. Linggis jadi petunjuk pembunuhan
Polisi sempat menyebutkan bahwa Surono ini menjadi korban pembunuhan dari sejumlah petunjuk yang ditemukan.
Salah satunya adalah polisi menemukan linggis bernoda darah di bawah jenazah Surono ini.
"Linggis itu ditemukan tepat di bawah jenazah. Masih ada noda darahnya," lanjutAlfian.
Selain linggis, polisi juga menemukan bukti lain yaitu sebilah pisau yang juga berada di liang kubur, namun berjarak agak jauh.
Setelah proses penyidikan, jasad Surono akhirnya diperbolehkan dikuburkan secara layak.
Baca Juga: Viral Foto Detik-detik Pria Terjepit Eskalator Gara-gara Pakai Sandal Jepit
Kini jasad Surono sudah di makamkan di TPU Dusun Juroju.
"Langsung dimakamkan setelah proses dari kami selesai," imbuh Alfian.
7. Polisi sudah kantongi nama pembunuh
Setelah melakukan pemeriksaan, polisi kini akan mencari siapa pembunuh Surono.
Namun pihak polisi hingga kini belum menetapkan tersangka.
"Namun kami sudah mengantongi nama orang yang diduga melakukan tindakan itu. Doakan semoga dalam waktu dekat, bisa terungkap pelakunya," tegas Alfian.
Selanjutnya penyidik akan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Sudah ada beberapa orang yang dimintai keterangan, mulai dari keluarga hingga beberapa orang lainnya.
8.Tiga orang meminta perlindungan
Setelah terkuak tentang misteri kematian Surono, Polsek Ledokombo mendapat permintaan pengamanan oleh tiga orang.
Tiga orang ini berinisial B, B, dan J.
Dari informasi yang didapat tiga orang ini adalah istri, anak surono dan J sendiri disebut teman dekat.
"Ada tiga orang yang meminta pengamanan. Jadi yang bersangkutan itu mengamankan diri. Ada di Polsek Ledokombo," ujar Kapolres JemberAKBP Alfian Nurrizal.
Sayangnya Alfian tidak menjelaskan alasan ketiganya meminta pengamanan kepada polisi.