"Persis. Kirimkan saja uang itu ke pabrik-pabrik itu. Lalo kita bilang, 'iya kami menghadirkan keadilan sosial'. Ini baru di ruangan ini nih, belum nanti di kantong-kantong kita semua. Stop doing this," tambahnya dengan nada tegas.
Ia lalu menyoroti usulan pengadaan komponen-komponen ATK lain yang juga tak masuk akal.
Ada anggaran pengadaan kertas F4, A4, dan folio yang totalnya mencapai Rp 213 miliar.
Ada pula anggaran pengadaan tinta printer hingga Rp 407 miliar serta pita printer Rp 43 miliar.
Masih ada juga komponen lain yang tidak masuk akal.
"What is going on, Bapak dan Ibu? Apa yang sedang terjadi ini?" Anies bertanya.
"Stabilo Rp 3 miliar, Bapak dan Ibu," katanya lagi.
Baca Juga: Niatnya Pengen Eksis, Krisdayanti Malah Diduga Melakukan Perselingkuhan Gara-gara Unggah Foto Ini
Ia kemudian membandingkan dengan pengalamannya ketika bekerja di mancanegara.
Alat tulis kantor, kata Anies, merupakan tanggung jawab pribadi karena memang perlengkapan wajib siapa pun pegawai.
Anies tak habis pikir dengan obesitas anggaran belanja ATK yang ia soroti.