"Ballpoint Rp 635 miliar. Mau contoh? Saya punya tiga laser pointer. Di tempat yang sama. Tiga. Masih mau tambah lagi?" ujar Anies Baswedan sembari memamerkan laser pointernya.
Anies Baswedan pun sempat menjelaskan bahwa bolpoin dan laser pointer tersebut dibuat di pabrik-pabrik.
Ia juga menyinggung uang yang dianggarkan untuk pembelian barang-barang ini akan terus masuk pabrik.
"Di tempat ini saya punya tiga pulpen, masih mau belanja lagi? di mana-mana ini ada pulpen. Saya tanya, yang bikin ini (pulpen) siapa? pabrik. Bapak ibu kirimkan uang ke mana?," ujar Anies Baswedam
Tak hanya masalah bolpoin, Anies Baswedan juga menyinggung soal anggaran kertas yang mencapai Rp 213 miliar, tinta printer Rp 400 miliar, stabilo Rp 3 miliar, penghapus Rp 31 miliar, dan kalkulator Rp 31 miliar.
Menurut pengalamannya, seharusnya anggaran alat kantor tak sebesar ini.
Anies Baswedan juga sempat menceritakan bahwa dirinya pernah bekerja dengan membawa alat kantor sendiri.
Ia menyebutkan bahwa hal-hal kecil ini malah kerap sekali lolos.
"Karena kecil-kecil ini. Sembunyi sana-sini, lolos. Siapa yang lolosin? GubernurDKI Jakarta, terus turun ke bawahnya," ujarnya.
Karena itu Anies Baswedan pun kembali menegaskan untuk menghapus anggaran fantastis tersebut.