Ia berpendapat prosedur keamanan aparat kurang sigap menghadapi peringatan tersebut.
Terlebih dalam foto yang beredar, pelaku penusukan yang diduga teroris itu ikut mengantri dan menyambut Pak Wiranto.
Baca Juga: Masa Pemerintahan Periode Pertama akan Segera Usai, Hal Ini yang belum Bisa Dipenuhi oleh Jokowi
"Ini naif sekali menurut saya, seharusnya kalau seperti itu mau ada pejabat negara, dengan potongan seperti itu, ya, sebaiknya disterilkan dulu, diamankan dulu sampai kemudian siapa ditunjuk yang boleh bersalaman di situ," ujarnya.
Ia menambahkan, beruntung dalam aksi tersebut para teroris tidak menggunakan bom bunuh diri.
Sofyan mengatakan hal itu memang hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang pernah berkecimpung di dunia terorisme.
Pria yang kini menjadi pengamat terorisme itu menjelaskan setiap orang yang sudah tercuci otaknya dengan terorisme pasti sudah memiliki niat membunuh di waktu dan keadaan apapun.
Selalu Ada Hikmah di Balik Musibah, Mantan Dandim Kendari Ini Kini Ditawari Jadi Bupati Karawang setelah Dicopot dari Jabatannya Militernya
Benar kata orang bijak, selalu ada hikmah di balik musibah.
Sepertinya itu berlaku untuk mantan komandan Kodim Kendari Kolonel Kav Hendi Suhendi.
Gara-gara postingan istrinya nyinyiri penusukan Wiranto, Kolonel Hendi harus dicopot dari jabatannya itu.