Suar.ID - Banyak orang yang memilih membuat tato di tubuhnya.
Hal itu tak dilarang, namun tampaknya tetap perlu pertimbangan yang matang.
Jangan sampai seperti pria ini yang kemudian menyesalinya.
Ia membuat tato di tubuhnya saat masih berusia 19 tahun.
Dilansir dari Oddity Central (8/10/2019), Seorang pria yang kini telah berusia 21 tahun asal Argentina menceritakan saat ia sangat ingin untuk menghapus tato hanya seminggu setelah selesai membuatnya.
Namun, pria yang tak mau disebutkan namanya itu mencoba menghapus tato itu dengan cara yang asal-asalan.
Hal yang membuatnya saat itu ingin menghapus tato adalah karena ia ingin bergabung dengan polisi bandara.
"Tato saya selesai dan seminggu kemudian saya ingin bergabung dengan polisi bandara," ungkapnya.
Baca Juga: Oresuki Episode 2: Hubungan Persahabatan dan Percintaan yang Semakin Rumit!
Sebenarnya, tidak tertulis persyaratan 'tidak boleh bertato' pada situs web tempat pendaftaran.
Namun, pria tersebut diberitahu oleh temannya tentang aturan itu.
"Saya diberitahu bahwa saya tidak bisa bekerja di sana dengan tato terlihat," katanya.
Peristiwa itu terjadi pada Agustus 2017, di mana saat itu ia berusia 19 tahun.
Baca Juga: Kepala Seorang Pria 'Penyok' setelah Dikeroyok oleh Sekelompok Preman
Selain karena ingin mendaftar sebagai polisi bandara, pria ini mengaku ingin menghapus tatonya juga karena tidak begitu suka bagaimana tato itu ditinggalkan.
Tak mau menunggu lama, ia segera mengusahakan tatonya dihapus.
Sayangnya, bukan pergi ke tempat menghapus tato profesional, pria ini malah asal-asalan meniru cara menghapus tato di Youtube.
"Saya mencari di Youtube cara untuk menghapusnya," katanya.
Pria ini pun akhirnya menemukan cara pertama namun tak berhasil, kemudian hal ekstrim pun ia lakukan, yaitu menggunakan parutan keju!
"Pertama saya mencoba dengan batu apung, tetapi tidak berhasil. Lalu saya melanjutkan dengan parutan. Rasanya sakit dan banyak darah," katanya.
"Saya harus membalutnya banyak dan menggunakan disinfektan. Seminggu kemudian saya pergi ke rumah sakit dan mendapatkan vaksinasi tetanus," sambungnya.
Setelah melakukan aksi nekatnya, pria ini pun menyesali kembali apa yang telah dia lakukan.
Ia pun mengatakan bahwa tidak akan merekomendasikan metode yang ia lakukan kepada siapa pun.
"Pada saat itu saya menyesalinya, tentu saja saya lakukan. Saya tidak akan merekomendasikan hal ini kepada siapa pun," ungkapnya.
Apa yang pria ini lakukan pun menjadi viral usai salah satu temannya mempostingnya secara online.
Temannya memposting sebuah video dan gambar lengannya, sebelum dan sesudah penghapusan tato itu.
Seniman tato di seluruh dunia pun telah mengomentari metode penghilangan tato menggunakan parutan keju yang viral ini.
Mereka sepakat bahwa lebih baik tetap berpegang pada pencabutan laser yang benar dan telah terbukti.
Menggunakan laser tentu tetap menyakitkan, tapi menurut mereka itu setidaknya tidak akan meninggalkan bekas luka yang buruk.
"Adalah mungkin untuk memiliki tanda seumur hidupmu. Melakukannya seperti ini (menggunakan parutan) lebih buruk karena macet di kulit," kata pemilik toko tato Diego Staropoli.
Ia juga mengungkapkan bahwa jika tato dibuat dengan baik maka tidak mudah dihilangkan, dan hanya kebetulan saja tato milik pria itu bisa dihapus terkait kualitasnya.