"Saya harus membalutnya banyak dan menggunakan disinfektan. Seminggu kemudian saya pergi ke rumah sakit dan mendapatkan vaksinasi tetanus," sambungnya.
Setelah melakukan aksi nekatnya, pria ini pun menyesali kembali apa yang telah dia lakukan.
Ia pun mengatakan bahwa tidak akan merekomendasikan metode yang ia lakukan kepada siapa pun.
"Pada saat itu saya menyesalinya, tentu saja saya lakukan. Saya tidak akan merekomendasikan hal ini kepada siapa pun," ungkapnya.
Apa yang pria ini lakukan pun menjadi viral usai salah satu temannya mempostingnya secara online.
Temannya memposting sebuah video dan gambar lengannya, sebelum dan sesudah penghapusan tato itu.
Seniman tato di seluruh dunia pun telah mengomentari metode penghilangan tato menggunakan parutan keju yang viral ini.
Mereka sepakat bahwa lebih baik tetap berpegang pada pencabutan laser yang benar dan telah terbukti.
Menggunakan laser tentu tetap menyakitkan, tapi menurut mereka itu setidaknya tidak akan meninggalkan bekas luka yang buruk.