Suar.ID - Menjalankan profesi guru tak hanya sekedar datang ke kelas kemudian ceramah tentang mata pelajaran sampai bel berbunyi dan selesai.
Lebih daripada itu, seorang guru yang penuh dedikasi pasti berusaha menjalin keterikatan dengan siswa-siswanya.
Mengerti tentang kesulitan apa yang tengah dialami siswanya, serta kondisi lainnya.
Seperti seorang guru yang dinobatkan menjadi guru terbaik sedunia ini.
Dia adalah Peter Tabichi, seorang guru yang memenangkan Global Teacher Prize 2019dari Varkey Foundation.
Ia telah dinobatkan sebagai guru terbaik di dunia dan dianugerahi hadiah $ 1 juta, mengalahkan 10.000 nominasi dari 179 negara.
Guru yang satu ini mengajar di sebuah sekolah miskin dengan kelas-kelas padat.
Dilansir dari The Guardian (24/3/2019), Guru berusia 36 tahun ini merupakan seorang guru matematika dan fisika di sekolah menengah Keriko di Desa Pwani, di bagian terpencil Lembah Rift Kenya.
Ia menerima hadiahnya di sebuah acara Dubai yang diselenggarakan oleh aktor Hugh Jackman.
Kenapa dan bagaimana Tabichi memberikan 80% pendapatannya untuk siswanya?
Hal itu rupanya dilakukan karena lebih dari 90% siswanya berasal dari keluarga miskin dan hampir sepertiganya merupakan anak yatim atau hanya memiliki satu orangtua.
Di daerah tempatnya mengajar, masalah penyalahgunaan narkoba, kehamilan remaja, putus sekolah, pernikahan muda, bunuh diri, adalah hal biasa.
Untuk sampai ke sekolah, siswanya pun harus berjalan sejauh 7 km.
Daerah tersebut juga dapat dipengaruhi oleh kekeringan dan kelaparan.
Selain kondisi anak-anak dan lingkungan setempat, fasilitas di sana pun begitu terbatas.
Hanya ada satu komputer dengan koneksi internet yang buruk.
Tabichi pun memulai sebuah 'klub pengasuhan bakat' dan memperluas klub sains sekolah.
Baca Juga: Tafsir Mimpi Dikejar Burung, Berkaitkan dengan Pertanda Rejeki lho!
Ia membantu siswanya merancang proyek-proyek penelitian dengan kualitas sedemikian rupa hingga membuatnya memenuhi syarat untuk kompetisi tingkat nasional.
Berkat dukungannya itu, siswa Tabichi berhasil memenangkan penghargaan dari Royal Society of Chemistry setelah memanfaatkan kehidupan pabrik setempat untuk menghasilkan listrik.
Tak sekedar memberikan uangnya, Tabichi bersama empat rekannya sampai rela mengunjungi rumah siswanya dan bertemu keluarga mereka.
Kemudian Tabichi berusaha mengidentifikasi tantangan yang siswa dan keluarganya hadapi.
Berkat apa yang dilakukannya, pendaftaran di sekolah meningkat dua kali lipat menjadi 400 selama tiga tahun.
Prestasi anak, khususnya perempuan, pun telah meningkat.
Saat menerima hadiah, Tabichi masih menunjukkan betapa rendah hatinya dia.
"Saya hanya di sini karena apa yang telah dicapai siswa saya. hadiah ini memberi mereka kesempatan. Ini memberi tahu dunia bahwa mereka bisa melakukan apa saja," ungkapnya.
Baca Juga: Ditinggal Sang Ibu Sebentar, Kedua Balita ini Malah 'Asyik' Makan Kecoa Hidup-hidup!
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, mengatakan dalam sebuah video: "Peter, kisah Anda adalah kisah Afrika, sebuah benua muda yang penuh dengan bakat,".
Sunny Varkey, pendiri Varkey Foundation, mengatakan bahwa dia berharap kisah tabichi akan mendorong orang lain untuk memasuki profesi ini.
"Menyoroti pekerjaan guru yang benar-benar menginspirasi yang dilakukan untuk membuat hari esok lebih cerah daripada hari ini," katanya.
Tabichi mengatakan bahwa orang-orang muda Afrika tidak akan lagi ditahan oleh harapan yang rendah.
“Afrika akan menghasilkan ilmuwan, insinyur, wirausahawan yang namanya suatu hari akan terkenal di setiap sudut dunia. Dan anak perempuan akan menjadi bagian besar dari kisah ini, ”katanya.