Kenapa dan bagaimana Tabichi memberikan 80% pendapatannya untuk siswanya?
Hal itu rupanya dilakukan karena lebih dari 90% siswanya berasal dari keluarga miskin dan hampir sepertiganya merupakan anak yatim atau hanya memiliki satu orangtua.
Di daerah tempatnya mengajar, masalah penyalahgunaan narkoba, kehamilan remaja, putus sekolah, pernikahan muda, bunuh diri, adalah hal biasa.
Untuk sampai ke sekolah, siswanya pun harus berjalan sejauh 7 km.
Daerah tersebut juga dapat dipengaruhi oleh kekeringan dan kelaparan.
Selain kondisi anak-anak dan lingkungan setempat, fasilitas di sana pun begitu terbatas.
Hanya ada satu komputer dengan koneksi internet yang buruk.
Tabichi pun memulai sebuah 'klub pengasuhan bakat' dan memperluas klub sains sekolah.
Baca Juga: Tafsir Mimpi Dikejar Burung, Berkaitkan dengan Pertanda Rejeki lho!
Ia membantu siswanya merancang proyek-proyek penelitian dengan kualitas sedemikian rupa hingga membuatnya memenuhi syarat untuk kompetisi tingkat nasional.
Berkat dukungannya itu, siswa Tabichi berhasil memenangkan penghargaan dari Royal Society of Chemistry setelah memanfaatkan kehidupan pabrik setempat untuk menghasilkan listrik.