Mereka tidak berhenti mencari kesembuhan untuk anaknya dan mendatangi guru spiritual lainnya di Malang.
"Petunjuk guru yang di Malang diminta agar dirawat seperti biasanya saja."
"Sebab, kelak saat dewasa akan menjadi guru spiritual yang banyak didatangi orang," kata Hamzah.
5. Tidak punya BPJS
Bidan desa setempat pernah mengajak Hamzah dan istrinya untuk mengobati Efendi ke rumah sakit dengan biaya gratis, asalkan memiliki kartu BPJS.
Namun ternyata Efendi tidak masuk dalam daftar anggota keluarga hingga lambat mendapatkan pengobatan.
Saat ini nama Efendi sedang diproses agar bisa masuk ke dalam kartu keluarga sebagai syarat mendapatkan BPJS.
"Saat di rumah sakit, dokter hanya bilang ada gangguan saraf."
"Tapi kami tidak diberi obat dan hanya diminta terapi ke rumah sakit secara rutin," ungkap Hamzah.
Menurut Latifah, terapi hanya sekali dilakukan ke rumah sakit.
Alasannya, keluarga tidak punya biaya untuk bolak-balik dan tidak ada kendaraan yang akan mengantarkan.
"Jadi kami rawat apa adanya saja. Ke guru spiritual sudah. Ke rumah sakit sudah. Biarkan dikurung saja," terang Latifah. (Taufiqurrahman/Kompas.com)