3. Tidak tega
Baik Hamzah ataupun Latifah, awalnya mengaku tidak tega mengurung anaknya.
Namun, mereka berpikir, dengan cara mengurung, lebih banyak dampak positifnya dibanding mudaratnya.
Hamzah dan Latifah mengaku bisa tenang mencari nafkah untuk membiayai hidup ketiga anaknya yang lain.
"Kalau bicara perasaan, perasaan kami iba dan kasihan. Tapi bagaimana lagi, ini sudah nasib keluarga kami."
"Kami harus hidup, harus bekerja. Kalau tidak bekerja, keluarga kami mau dapat dari mana biayanya," ungkap Hamzah.
Baca Juga: Miris, Satu Keluarga Lumba-Lumba di Jepang Diburu dan Dikurung Semalaman dalam Perangkap hingga Mati
4. Ritual dikubur separuh badan
Efendi (12) penyandang kelainan mental pernah dikubur hidup-hidup oleh ayahnya, Hamzah (40) sebagai bagian dari ritual penyembuhan.
Hamzah mengatakan Efendi dikubur atas petunjuk salah satu guru spiritual asal Kalimantan Barat.
Penguburan itu dilakukan bertepatan dengan hari Jumat Legi di depan rumahnya.
Namun, upaya penyembuhan melalui ritual itu tidak ada hasilnya.