Pihaknya menerangkan enting-enting gepuk merupakan jajanan atau kue kering yang terbuat dari bahan baku utama kacang tanah dan gula pasir.
Dalam proses pembuatannya lanjutnya, kacang tanah disangrai hingga matang lalu kacang kembali dipisah diambil yang paling bagus.
Proses berikutnya kacang digiling sampai lembut hingga kemudian dicampur dengan adonan gula pasir yang sudah diolah menjadi karamel dan diaduk.
Setelah itu kata dia, adonan ditata pada sebuah meja yang telah disediakan dan digepuk sampai pipih kemudian dibentuk menyerupai segitiga selanjutnya dipotong-potong baru proses akhir dibungkus memakai kertas.
“Untuk sekarang per hari kami memproduksi sebanyak 20 kardus atau 16 paket setiap per satu paket kemasan berisin 50 biji enting-enting gepuk. Kami tidak menggunakan hitungan kiloan tetapi per kardus sampai sekarang begitu,” jelasnya
Baca Juga: Ingat Wanita Pemakan Sabun Asal Indonesia Ini? Rupanya Sekarang Pacaran dengan Bule Ganteng lho!
Budi bercerita usahanya mulai membuahkan hasil ada keuntungan sekira tahun 1997.
Sejak itu, manajemen pengelolaan usaha juga pelan terus dilakukan perbaikan dari usaha rumahan bahkan seringkali hanya dapat untuk modal membeli bahan baku sekarang telah mampu menggaji sekitar 16 pekerja.
Dahulu setiap kali produksi menghabiskan hanya 30 kilogram kacang sekarang hampir 70 kilogram kacang per hari sedangkan gula pasir mendekati 70 kilogram dengan omzet mencapai Rp 3 juta per hari.
Saat memasuki musim Lebaran Idul Firi merupakan puncak pangsa pasar enting-enting buatannya selain untuk oleh-oleh juga sebagai bahan cemilan.