Follow Us

22 Tahun Berjualan Oleh-oleh Khas Salatiga dan Sempat Rasakan Pahitnya Tak Dapat Untung, Ini yang Bikin Bisnis Pak Budi Bisa Bertahan Lama

Khaerunisa - Senin, 30 September 2019 | 08:40
Budi Santoso 22 tahun berjualan Enting-enting Gepuk khas Salatiga
TRIBUN JATENG/M NAFIUL HARIS

Budi Santoso 22 tahun berjualan Enting-enting Gepuk khas Salatiga

“Jadi sekira tahun 1997 karena dasarnya keluarga pernah bekerja pada produsen enting-enting kemudian muncul ide itu. Lalu secara pelan-pelan kami mulai bersama menyadari kemampuan yang dimiliki,” terangnya kepada Tribunjateng.com, di Rumahnya Jalan Tirtoyoso No.18/56, Kelurahan Kutowinangun Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Minggu (29/9/2019)

Menurut Budi, pelabelan dua pohon kelapa sebagai merk dagang merupakan pemberian kakaknya dimana ketika itu usaha dimulai dari dua orang bersaudara dengan harapan selayaknya pohon kelapa usahanya dapat berdiri kokoh serta kuat.

Meski sekarang terbilang cukup sukses dalam berjualan kue kering, dia pernah menjumpai masa-masa sulit dari kekurangan modal hingga akhirnya memutuskan berhenti produksi.

Baca Juga: Nekat, Wanita Ini Menghabiskan Banyak Uang untuk Menirukan Gaya Berpakaian Putri Kerajaan Inggris

Dikatakannya cikal bakal usaha enting-enting gepuk sebenarnya telah muncul sejak tahun 1996 hanya saja ketika itu dalam proses produksi masih sangat terbatas lantaran terkendala modal.

“Saya memulai usaha ini dahulu modalnya Rp 300 ribu, itu selama hampir setahun tidak dapat untung. Uang hasil penjualan hanya diputar untuk membeli bahan baku saja begitu terus. Gagal berkali-kali tetapi saya hanya meyakini kegagalan demi kegagalan itu nanti pasti berakhir menyenangkan,” katanya

Ia menambahkan hingga sekarang usahanya tersebut telah berusia sekira 22 tahun lamanya.

Hal yang membuatnya bertahan kata dia adalah selalu menerima masukan dari orang lain terutama konsumen dan tidak berhenti melakukan inovasi baik produk, kemasan serta pelayanan lainnya.

Baca Juga: Video Detik-detik 2 Pria Tewas saat Naik Wahana Roller Coaster, Diduga Ini Penyebabnya

Budi menjelaskan semua enting-enting gepuk buatannya hanya dikemas menggunakan kertas biasa dan dilapisi plastik pada bagian luarnya.

Kemudian sekarang selain tetap memakai kertas pada bagian dalam serta plastik juga ditambah dengan kardus agar lebih menarik dan memudahkan saat dilakukan distribusi.

“Lalu soal rasa pembenahan juga seringkali dibuat sesuai permintaan konsumen mulai dari tingkat kemanisan gula dan kelembutan kacang dan membuat beberapa pilihan pada setiap isi kemasan agar tetap terjangkau,” ujarnya

Source : Tribunjateng.com

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular