Sampel darah mereka pun diambil dan peneliti menemukan bahwa kurang tidur menyebabkan peningkatan kadar insulin para peserta.
Insulin sendiri adalah hormon yang pada dasarnya dibutuhkan untuk mendapatkan glukosa dari aliran darah ke dalam sel.
Tingginya kadar insulin menyebabkan tubuh mengambil lemak dari makanan lebih cepat, dan lemak ini kemudian disimpan dengan cepat, yangmana akan mengarah padakenaikan berat badan.
Para Peneliti juga mengungkapkan bahwa partisipan yang kurang tidur ini ketika diberikan makanan dengan kalori tinggi akan merasa tidak puas setelah memakannya.
Baca Juga: Hotman Paris Sampai Kasihan Pada Pablo Benua dan Rey Utami, Sebut Soal Kesalahan Fatal Farhat Abbas
Ini berbanding terbalik ketika para partisipan tidur cukup, mereka tak mengeluhkan adanya kepuaasan dalam makanan.
Sang peneliti utamaKelly Ness, mengatakan bahwa selama mengalami gangguan tidur dapat meningkatkan resiko obesitas, diabetes, dan berbagai penyakit metabolisme lainnya.
Sedangkan wakil penelitian yang bernamaDr Greg Shearer mengatakan bahwa masalah utama dalam obesitas adalah bagaimana fungsi jaringan lemak untuk menyimpan energi lemak.
"Dengan menyimpan lemak dengan cepat, jaringan lemak tampak mengalihkan penggunaan dari bahan bakar berbentuk lemak dan lebih memprioritaskan penggunaan gulasebagai bahan bakar tubuh."
"Di sini kami menunjukkan bukti bahwa gangguan tidur secara berlebihan dapat menimbulkam proses menghemat cadangan energi. ”Ujar Dr Greg Shearer.