Menurut Penelitian Terbaru, Produk Vape dengan Rasa Mint atau Menthol Disebut Mengandung Zat Kimia Penyebab Kanker!

Suar.ID -SebelumnyaFood and Drug Administration di Amerika telah mengumumkan rencana untuk melarang semua rokok elektrik beraroma non-tembakau.

Kini sebuah penelitian yang dibuat oleh Duke University membuat pengguna produk vape dengan rasa mint dan menthol menjadi lebih serius mengenai masalah kesehatan.

Karena menurut penelitian tersebut dalam produk vape dengan rasa mint dan menthol berpotensi menyebabkan kanker di beberapa produk vape.

Dilansir abcNews.go.com pada Sabtu (21/9), penelitian ini berfokus pada kadar bahan kimia yang disebut Pulegone.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Blak-blakan Nia Ramadhani Bongkar Kebiasaan Tidur Suami hingga Seabrek Permintaan Raisa Sebelum Manggung

kompas

Ilustrasi vape.

Yang mana dalam penelitian lainnya, bahan kimia ini telah menyebabkan kanker pada hati dan paru-paru dalam tikus yang mengkonsumsinya.

Pulegone sendiri adalahbahanutama dari ekstrak minyak yang dibuat dari produk mint dan telah ditemukan dalamproduk vape rasa mint dan mentol.

Para peneliti menggunakan data Centers for Disease Control yang diterbitkan sebelumnya tentang konsentrasi pulegone dalam cairan rokok elektrik tertentu.

Selain itu juga dalam tembakau tanpa asap.

Baca Juga: Liburan Keluarga Berubah Bencana, Gadis 19 Tahun Ini Tiba-tiba Buta Setelah Berenang Di Laut Pakai Lensa Kontak

Kemudianmenggabungkannya dengan data paparan konsumsi dari studi hewan untuk menghitung "margin paparan," tingkat yang digunakan oleh badan pengatur termasuk FDA untuk menilai risiko kesehatan manusia.

Secara teoritis, semakin besar margin keselamatan, semakin aman produk.

"Kami menemukan bahwa untuk semua cairan mint dan mentol yang kami analisis, kisarannya adalah 300-6.000, di mana levelnya setidaknya harus di atas 10.000," kata Dr. Sairam Jabba, Associate Riset Senior di Duke University dan penulis pendamping penelitian ini.

Data awalnya dikumpulkan pada tahun 2015 pada saat banyak perangkat vapingyang menggunakan sistem tangki dengan volume yang lebih besar dan bukan pod dengan volume yang lebih kecilyang kini sering dilihat.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Laudya Cynthia Bella Enggan Unggah Foto Suaminya Lagi dan Singgung Adanya Orang Ketiga, Kenapa Ya?

Merek yang kini dievaluasi oleh studi iniadalahV2 atau kini perusahaan ini kemudian dibeli oleh JUUL, serta Premium, South Beach Smoke dan Skoal mint snuff.

“Sekarang pada tahun 2019, masih ada sejumlah besar pengguna tangki, mereka seringkali adalah pengguna paling sering dan intens dari produk vaping dan kemungkinan berisiko paling tinggi terkena reaksi yang merugikan,” jelas Dr. Sven-Eric Jordt, rekan penulis studi.

Karena sifatnya yang berpotensi menyebabkan kanker, FDA melarang pulegone sebagai bahan tambahan makanan sejak tahun lalu sebagai tanggapan terhadap petisi dari kelompok konsumen.

Industri tembakau sendiri telah menyadari potensi penyebab kanker pulegone dan telah melakukan upaya untuk mengurangi kadar rokok mentol.

Baca Juga: Sempat Dinyatakan Gagal Lalu Gugat Gerindra, Kini Mulan Jameela Ditetapkan Jadi Calon Terpilih Anggota DPR, Ini Alasannya

Namun menurut penulis penelitian, dalam cairan vapemint dan mentol yang diteliti, perkiraan paparan pulegon secara signifikan lebih tinggi daripada paparan dari rokok biasa.

Sampai sekarang, FDA sendiri belum mengatur keberadaan bahan kimia dalamrokok elektrik atu vapedan tembakau tanpa asap, yang telah dipromosikan sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok biasa.

"Peraturan saat ini tentang rokok elektrik tidak memadai," kata Jabba.

"FDA perlu menerapkan peraturan baru untuk mengecualikan bahan kimia berbahaya seperti pulegone untuk mengurangi efek kesehatan yang terkait," lanjutnya.

Baca Juga: Sahila Hisyam Dilamar Vicky Prasetyo, Ternyata Mantan Pacarnya yang Satu Ini Sudah Lebih Dulu Move-On Pacari Artis FTV Cantik, Sering Pamer Kemesraan Loh!