"Dia menyuruhku berbaring, yang kulakukan dan dia meletakkan sesuatu di mataku. Kupikir itu handuk teh," sambungnya.
Laura mengatakan kepada pengadilan bahwa suaminya mondar-mandir di sekitar ruangan selama sepuluh menit sebelum Laura muak.
Menurut Laura, saat itu suaminya menghitung mundur dari sepuluh berulang kali membuatnya mulai kesal.
"Dia melakukan ini dua atau tiga kali. Dia tidak pernah mencapai nol," kata Laura.
Saat itu Laura mengira bahwa suaminya akan memberinya anak anjing sebagai hadiah. Namun, suaminya membantah.
"Ini bukan anak anjing," kata Laura menirukan jawaban suaminya.
Tak lama kemudian, Laura merasakan tekanan di bahunya. Ia pun berpikir bahwa seekor hewan telah dilempar kepadanya hingga ada sesuatu yang mencakar.
"Aku berteriak, 'Aku tidak bisa melepaskannya, aku tidak bisa melepaskannya'. Aku pasti sudah mencapai suatu titik dan menyadari tidak ada apa-apa di sana, tidak ada binatang," ungkap Laura.
Siapa sangka 'sesuatu yang mencakar' itu adalah pisau.
Laura pun tidak mengatakian bahwa itu tidak nyata, sementara sang suami dengan tenang mengatakan bahwa itu adalah nyata.