Dia terus-menerus dihantui oleh pikiran bunuh diri dan perasaan tidak mampu.
Niat ini semakin parah menyusul meninggalnya ayahnya.
Suatu ketikaia berhasil diterimasebagai guru pengganti di sebuah SMP di Malaysia.
Meskipun awalnya ragu-ragu, para siswa akhirnyamulai cocok dengan cara mengajar Safwan yang unik.
Dia akan datang ke kelas dengan mengenakan kostum yang berbeda untuk meningkatkan daya tarik siswanya untuk belajar.
Sebagai hasil dari gaya mengajarnya yang unik, siswa mulai memperhatikan di kelas dan ikatan mereka semakin dekat.
Hal ini memberinya kekuatan untuk bertahan dan memerangi depresinya.
Namun, Safwan kemudian diberitahu oleh sekolahnya bahwa kontraknya akan berakhir di penghujung Agustus.
Kabarnya, guru yang dia gantikan akan kembali ke sekolah.
Ini menyebabkan dia menderita panik, dan dia pun menganggur kembali.