Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Krisis Wanita di China, Para Pria 'Mengimpor' Istri dari Negara Lain

Rahma Imanina Hasfi - Minggu, 25 Agustus 2019 | 10:30
Nyo. Seorang gadis 17 tahun yang menjadi korban perdagangan pengantin perempuan di China. Fenomena itu muncul dampak dari kebijakan satu anak di China 1979 silam dan baru dicabut 2016 yang membuat rasio pria lebih besar dari perempuan, sehingga laki-laki kesulitan mencari istri.
The New York Times via Kompas.com

Nyo. Seorang gadis 17 tahun yang menjadi korban perdagangan pengantin perempuan di China. Fenomena itu muncul dampak dari kebijakan satu anak di China 1979 silam dan baru dicabut 2016 yang membuat rasio pria lebih besar dari perempuan, sehingga laki-laki kesulitan mencari istri.

Nyo memutuskan menolak pil itu sehingga ingatannya lebih jernih.

Mereka sampai di sebuah rumah peristirahatan di mana ada kisah hujan lebat membuat restoran tempat mereka seharusnya bekerja tutup.

Setelah 10 hari, keduanya menyadari mereka tidak akan bekerja sebagai pramusaji.

Jadi, mereka mencoba untuk kabur dua kali.

Namun selalu tertangkap dan dikurung dalam kamar.

Baca Juga: Minggu Depan Polisi akan Gelar Razia

Tak lama, beberapa pria yang menggunakan bahasa China datang.

Dia menunjuk mereka.

"Saya punya kesan kami sedang dijual. Namun kami tak bisa kabur," kata Phyu.

Singkatnya, mereka sampai di China.

Keduanya berpisah dengan Phyu bersama seorang pria bernama Yuan Feng.

Keduanya sampai di kota di mana Phyu mengira sedang berada di Beijing.

Source :Kompas.comThe New York Times

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x