Follow Us

Fakta Tanaman Bajakah yang Bikin 2 Siswi Palangka Raya Raih Medali Emas, Bisa Sembuhkan Kanker tapi Tidak Bisa Dibudidayakan

Khaerunisa - Selasa, 13 Agustus 2019 | 16:00
Tanaman Bajakah
KompasTV

Tanaman Bajakah

Suar.ID - Baru-baru ini dua siswi dari SMAN 2 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Kedua siswi tersebut berhasil meraih medali emas di Seoul, Korea Selatan, karena mereka menghasilkan temuan obat kanker dari penelitian yang mereka lakukan.

Kedua siswi tersebut berhasil membuktikan bahwa generasi muda Kalteng dan juga generasi muda Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni.

Selain dua siswi tersebut, tanaman yang mereka gunakan untuk menciptakan obat itu pun mendapat sorotan dan menjadi perbincangan.

Seperti apa sih tanaman itu?

Baca Juga: Viral, 2 Wanita Cantik Suku Dayak Temukan Obat Kanker Payudara dan Raih Penghargaan Internasional di Korsel

Bajakah. Nama tanaman ini sontak menjadi perhatian dalam beberapa hari terakhir setelah diketahui tiga siswa SMA asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meraih medali emas di Korea Selatan berkat penelitian mereka terkait tanaman bajakah.

Berdasarkan temuan kedua siswi itu, tanaman bajakah disebut bisa menyembuhkan kanker.

Saat ini, pengobatan kanker masih dilakukan melalui kemoterapi atau operasi untuk membuang sel kanker yang menggerogoti tubuh.

Penemuan tersebut berawal sejak 2018 saat tiga siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya melakukan penelitan terhadap tumbuhan bajakah.

Baca Juga: Dulu Marsha Aruan Kini Aaliyah Massaid, Dua Calon Mantu Maia Estianty Ini Sama-sama Kibarkan Bendera Merah Putih di Bawah Air

Awalnya, bajakah diolah secara sederhana hingga dilakukan uji laboratorium resmi terhadap kandungan bajakah di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Mei 2019.

Hasilnya, akar bajakah terbukti mengandung antioksidan yang berlimpah dan bisa menjadi penyembuh kanker.

Sebenarnya, tumbuhan apakah bajakah itu? Melalui tayangan AIMAN yang disiarkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam, dielaborasi lebih jauh proses penelitian para siswi ini dan tanaman bajakah.

Bajakah merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang sudah lama dipakai sebagai penyembuh kanker secara turun-temurun oleh nenek moyang suku Dayak.

Baca Juga: Wirang Birawa Sebut Ruben Onsu Sudah Tahu Keempat Pelaku Penerornya: Bukan Hanya Bisnis yang Diincar

Guru pembimbing Karya Ilmiah Remaja SMA 2 Palangkaraya, Herlina, mengatakan, belum pernah ada penelitian ilmiah terhadap bajakah.

Hingga muncul anggapan dari masyarakat setempat yang mengindentikkan tanaman bajakah dengan hal berbau mistis.

Sekilas, tanaman bajakah memiliki bentuk yang sama dengan tanaman pada umumnya.

"Tanaman ini selalu diidentifikasi dengan mistik. Namun, berdasarkan hasil laboratorium yang kami uji, kandungan dalam tanaman ini memang dapat menyembuhkan kanker," kata Herlina seperti dikutip Kompas.com dari tayangan AIMAN, Rabu (13/8/2019) pagi.

Baca Juga: Sibuk Syuting, Cut Tari Akan Kembali Berakting di Layar Kaca Setelah Lama Menghilang Pasca Skandal Video Panasnya

Setelah pengujian laboratorium, tanaman bajakah terbukti mengandung 40 macam zat penyembuh kanker, di antaranya saponin, fenolik, steroid, terpenoid, tannin, alkonoid, dan terpenoid.

Konon, tanaman ini hanya ada di Kalimantan Tengah dan tumbuh dalam jumlah terbatas.

Herlina mengatakan, tanaman ini kemungkinan besar tidak bisa dibudidayakan karena kandungannya akan berbeda dengan tanaman yang tumbuh di habitat aslinya.

"Kalau dibudidayakan, kandungannya akan berbeda dengan tanaman yang ada di habitatnya karena dari struktur dan zat haranya berbeda," kata dia.

Tanaman bajakah tumbuh di lahan gambut hutan pedalaman Kalimantan dan memiliki bentuk batang bersulur.

Baca Juga: Ngeri! Dikira Sakit Perut Biasa, Setelah Diperiksa Ternyata Perut Gadis Kecil Ini Berisi Gumpalan Rambut

Tanaman ini tumbuh dengan cara merambat meski memiliki batang yang cukup kuat dan besar. Bahkan, tanaman ini bisa merambat di ketinggian lima meter hingga ke puncak pohon lain yang dirambatinya.

Tumbuhan ini hanya hidup di lokasi rimbun di mana sinar matahari tak banyak masuk karena tertutup rimbunnya hutan.

Inilah yang menjadi salah satu faktor tanaman bajakah tidak bisa dibudidayakan.

Pengolahan bajakah sebagai obat kanker Untuk mengolah tanaman bajakah menjadi obat kanker, prosesnya dilakukan melalui pengeringan dengan bantuan matahari.

Baca Juga: Amini Doa Temannya agar Segera Menyusul, Bagaimana Sebenarnya Status Pernikahan Nella Kharisma?

Setelah itu, cacah tanaman yang telah mengering. Kemudian, tumbuk hingga menjadi bubuk dan rebus.

Satu gram bubuk bajakah direbus dengan air selama 30 menit dan minum air rebusan tersebut sebagai pengganti air minum setiap hari.

Rasa rebusan air bajakah memiliki warna seperti teh dan rasa yang hambar.

Namun, hanya mengonsumsinya dalam dua bulan mampu menghilangkan tumor.

Baca Juga: Terkuak! Fakta Terbaru Empat Pemuda yang Diduga Kencingi Bendera Merah Putih, Polisi Temukan Bukti Lain

Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (12/8/2019), untuk memastikan bajakah benar bisa menyembuhkan kanker pada manusia, dibutuhkan sejumlah fase dan tahapan.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Dr dr Aru Sudoyo. Ia mengatakan, mengklaim bajakah sebagai obat penyembuh kanker perlu lebih dari sekadar uji coba terhadap tikus.

"Karena uji coba terhadap tikus dan manusia itu berbeda," kata Prof Aru. Setidaknya, ada 5 fase uji klinis obat kanker untuk manusia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pernah Dianggap Tanaman Mistis, seperti Apa Tanaman Bajakah?

Source : kompas.com

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest