Awalnya, bajakah diolah secara sederhana hingga dilakukan uji laboratorium resmi terhadap kandungan bajakah di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Mei 2019.
Hasilnya, akar bajakah terbukti mengandung antioksidan yang berlimpah dan bisa menjadi penyembuh kanker.
Sebenarnya, tumbuhan apakah bajakah itu? Melalui tayangan AIMAN yang disiarkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam, dielaborasi lebih jauh proses penelitian para siswi ini dan tanaman bajakah.
Bajakah merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang sudah lama dipakai sebagai penyembuh kanker secara turun-temurun oleh nenek moyang suku Dayak.
Baca Juga: Wirang Birawa Sebut Ruben Onsu Sudah Tahu Keempat Pelaku Penerornya: Bukan Hanya Bisnis yang Diincar
Guru pembimbing Karya Ilmiah Remaja SMA 2 Palangkaraya, Herlina, mengatakan, belum pernah ada penelitian ilmiah terhadap bajakah.
Hingga muncul anggapan dari masyarakat setempat yang mengindentikkan tanaman bajakah dengan hal berbau mistis.
Sekilas, tanaman bajakah memiliki bentuk yang sama dengan tanaman pada umumnya.
"Tanaman ini selalu diidentifikasi dengan mistik. Namun, berdasarkan hasil laboratorium yang kami uji, kandungan dalam tanaman ini memang dapat menyembuhkan kanker," kata Herlina seperti dikutip Kompas.com dari tayangan AIMAN, Rabu (13/8/2019) pagi.
Setelah pengujian laboratorium, tanaman bajakah terbukti mengandung 40 macam zat penyembuh kanker, di antaranya saponin, fenolik, steroid, terpenoid, tannin, alkonoid, dan terpenoid.
Konon, tanaman ini hanya ada di Kalimantan Tengah dan tumbuh dalam jumlah terbatas.