Follow Us

Tak Banyak yang Tahu, Kota Inilah yang Target Pertama Bom Atom Amerika pada Perang Dunia II, Bukan Hiroshima

Moh. Habib Asyhad - Rabu, 07 Agustus 2019 | 20:07
Sejatinya bukan Hiroshima yang menjadi target pertama bom atom Amerika Serikat.
morningstaronline.co.uk

Sejatinya bukan Hiroshima yang menjadi target pertama bom atom Amerika Serikat.

Suar.ID - Hiroshima menjadi begitu melegenda setelah menjadi sasaran bom atom Amerika Serikat, Little Boy, pada 6 Agustus 1945.

Tapi siapa sangka, bukan Hiroshima, tapi Kyoto yang menjadi target pertama bom atom Amerika Serikat pada ujung Perang Dunia II itu.

Fakta ini bisa kita korek dari beberapa dokumen yang diungkap baik oleh Jepang maupun Amerika Serikat sendiri.

Baca Juga: Rusia Punya 3 Senjata Paling Canggih di Dunia, Ada yang Daya Ledaknya 130 Kali Lebih Sangar Dibanding Bom Hiroshima

Walau begitu, pada akhirnya kita pun tahu bahwa Hirhosima-lah yang akhirnya luluh lantak oleh Little Boy.

Pada sebuah rapat yang diadakan pada 27 April 1945, setidaknya ada 17 titik yang menjadi target bom atom AS. Ke-17 target itu antara lain Tokyo Bay, Kawasaki, Yokohama, Nagoya, Osaka, Kobe, Kyoto, Hiroshima, Kure, Yawata, Kokura, Shimosenka, Yamaguchi, Kumamoto, Fukuoka, Nagasaki, dan Sasebo.

Tokyo sudah pasti tak jadi dibom karena sebelumnya telah dibombardir dengan bom biasa oleh AS.

Tokyo sudah lumpuh total.

Namun karena AS melihat Jepang masih ‘bandel’ dan belum mau menyerah, maka diputuskan menjatuhkan bom atom.

Jenderal Leslie Richard Groves, kepala Proyek Manhattan, bersikeras agar Kyoto dibom.

Pertama karena jumlah populasi kota itu cukup banyak—pernah menjadi Ibu Kota Jepang—dengan hilir mudik kereta api sambungan ke berbagai kota.

Baca Juga: Pria yang Menyarankan Prada DP Membakar Mayat Vera Oktaria Diduga Tewas Mengenaskan Mengapung di Sungai Dawas

Namun, ide ini ditolak mentah-menta oleh Sekretaris Perang, Henry Stimpson.

Sampai pada pertemuan kedua, para petinggi militer AS memutuskan Kyoto-lah yang menjadi target pertama.

Baru kemudian Hiroshima, disusul Yokohama, target keempat Kokura, dan target kelima Niigata.

30 Mei 1945 Stimson bertemu Groves membicarakan target pengeboman.

Tapi tetap saja Stimpson menolak ide Kyoto sebagai target pengeboman.

Tanggal 6 Juni 1945 Stimpson bertemu Presiden Truman mengimbau agar tidak mengebom Kyoto.

Ada dua alasan Stimpson.

Pertama ia tak mau citra AS jelek di masa depan.

Ia tak mau AS disangka seperti Hitler juga yang kejam. Kedua, menurut Stimson, bom nuklir yang akan dijatuhkan itu akan menghancurkan Kyoto sebagai kota budaya.

Baca Juga: Umi Pipik Dikabarkan Nikah Diam-diam dengan Sunu Eks Matta Band, Abidzar, Putra Uje: Nggak Bakal Setuju

Truman akhirnya setuju dan pada 25 Juli 1945 ia memutuskan bahwa target pertama pengeboman pada 6 Agustus adalah Hiroshima.

Dengan catatan, target bom hanya fasilitas militer dan kekuatan tentara Jepang dan jauhi tempat-tempat yang banyak perempuan dan dan anak-anak.

Banyak yang mempertanyakan ide Stimpson memperhatankan Kyoto.

Tapi, dari beberapa penyelidikan diketahui, akhir tahun 1920-an Stimpson pernah ditempatkan sebagai Gubernur Jenderal di Filipina.

Dia telah mengunjungi banyak kota termasuk Kyoto.

Selain itu, Stimpson dianggap memiliki kenangan manis di Kyoto, termasuk ketika berbulan madu di sana.

Ia tidak ingin kenangan indah itu dihapus begitu saja dengan menjatuhkan bom yang maha-dahsyat.

Terlepas dari itu, Kyoto sebagai pusat kebudayaan Jepang di masa lampau harus berterima kasih kepada Stimpson. Karena berkat dirinya, Kyoto aman dari ancaman “Little Boy”. (Intisari)

Baca Juga: Bom Atom Hiroshima Tewaskan 80.000 Warga Sipil, Pilot yang Menjatuhkan 'Little Boy' Itu Akui Tak Pernah Menyesal

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest