Follow Us

Pak Ilyas Tak Kuasa Menahan Tangis, Memohon Pemerintah Membantu Memulangkan Putrinya yang 'Hilang' di Arab

Adrie P. Saputra - Senin, 05 Agustus 2019 | 09:04
Ilyas (85) dan Warniah (75), menangisi Carmi, putri pertamanya yang menjadi TKW dan juga belum kunjung pulang kampung setelah 31 tahun menjadi buruh migran.
Kompas.com

Ilyas (85) dan Warniah (75), menangisi Carmi, putri pertamanya yang menjadi TKW dan juga belum kunjung pulang kampung setelah 31 tahun menjadi buruh migran.

Namun sejak saat itu hingga Minggu (28/7/2019), Ilyas dan keluarga tak menerima satu rupiah pun kiriman Carmi.

Sofiyudin, paman Carmi menyampaikan, setelah surat itu, Carmi justru semakin tidak ada kabar.

Dia mengirimkan hanya beberapa surat hingga keluarga merasa kehilangan dan berupaya mendatangi perusahaan dan KBRI di Jakarta.

"Kurun waktu tiga tahun masih bisa komunikasi pakai surat.

"Dulu kan belum ada HP. Setelah itu enggak ada kabar."

"Terus pas tahun ke-7 dilacak melalui KBRI, setelah itu tidak ada kabar. Enggak ada apa-apa," kata Sofiyudin.

Sejak saat itu hingga saat ini, keluarga sudah putus komunikasi dengan Carmi selama 24 tahun.

Keluarga sudah berulang kali mendatangi Sarkum, tetangga yang memberangkatkan Carmi.

Hingga Sarkum tutup usia, keluarga belum juga mendapat jawaban.

Baca Juga: Tersiar Kabar Arab Saudi Akan Buka Klub Malam untuk Pertama Kalinya, Ini Penjelasan Otoritas

Begitu pun dengan perusahaan yang memberangkatkan, hingga akhirnya tutup dan bangkrut, keluarga selalu pulang dengan tangan kosong ke rumah.

Sofiyudin juga sudah melapor pada petugas BNP2TKI dan juga KBRI, namun belum mendapatkan jawaban yang pasti tentang kondisi Carmi.

Source : Kompas.com

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest