Follow Us

Pak Ilyas Tak Kuasa Menahan Tangis, Memohon Pemerintah Membantu Memulangkan Putrinya yang 'Hilang' di Arab

Adrie P. Saputra - Senin, 05 Agustus 2019 | 09:04
Ilyas (85) dan Warniah (75), menangisi Carmi, putri pertamanya yang menjadi TKW dan juga belum kunjung pulang kampung setelah 31 tahun menjadi buruh migran.
Kompas.com

Ilyas (85) dan Warniah (75), menangisi Carmi, putri pertamanya yang menjadi TKW dan juga belum kunjung pulang kampung setelah 31 tahun menjadi buruh migran.

Ilyas bercerita, dia masih ingat, putri pertama dari sepuluh bersaudara itu berangkat menjadi buruh migran ke Arab Saudi satu tahun setelah Carmi lulus SD di tahun 1987.

Saat itu, Carmi masih berusia 17 tahun.

Namun usia Carmi dituakan dari kelahiran 1971 menjadi 1958 atau 13 tahun lebih tua.

"Untuk persyaratan administrasi sih, jadi dituakan. Karena kalau 17 tahun tidak boleh berangkat," kata Ilyas kepada Kompas.com, Minggu (28/7/2019).

Carmi berangkat melalui PT Umah Sejati Alwidah Jaya Sentosa di Jakarta.

Ilyas memastikan, dirinya bersama ibunya sudah berulang kali melarang.

Tetapi, Carmi bersikeras berangkat dengan alasan membantu ekonomi keluarga.

Dia juga termotivasi dengan beberapa tetangga yang pergi menjadi TKW hingga berhasil membangun rumah.

Sekitar tiga tahun setelah keberangkatan, keluarga di rumah menerima surat dari Carmi.

Dia mengabarkan terus sibuk kerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi.

Baca Juga: Bosan Dengan Kekayaan, Pangeran Arab Kaya Raya Ini Tanggalkan Kemewahan Untuk Kejar Mimpi

Carmi juga berjanji akan mengirimkan uang.

Source : Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest