Follow Us

Anjuran Gubernur Bali Agar Pengantin Baru Punya 4 Anak Menuai Polemik, Kepala BKKBN Berikan Tanggapan

Khaerunisa - Rabu, 03 Juli 2019 | 11:15
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo

Pada Desember 1988, Indonesia menerima Penghargaan Kependudukan PBB. Dan setahun kemudian, tepatnya Juni 1989, Indonesia menerima penghargaan dunia dari PBB atas keberhasilannya dalam program nasional Keluarga Berencana (KB).

Baca Juga: Angel Karamoy Tak Kuasa Menahan Tangis saat Mendengar Ramalan Denny Darko Terkait Percintaannya

Dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, yang pada 2019 diestimasikan berjumlah 267 juta jiwa, Indonesia memiliki peluang dan tantangan yang besar dalam mengelola jumlah sumber daya manusia (SDM).

Kondisi itu dinilai jadi tantangan jika Indonesia tak mampu mengendalikan jumlah pertumbuhan penduduk dan akan membebani kebutuhan pangan, membengkakkan anggaran sosial dan pendidikan, serta berpotensi menciptakan kerawanan sosial karena kepadatan jumlah penduduk yang berlebih.

Jika hal ini tidak disadari, ledakan jumlah penduduk akan menjadi tantangan terberat pemerintahan mendatang.

Ledakan jumlah penduduk akan menjadi masalah awal yang memunculkan problem turunan yang lebih gawat, seperti masalah peningkatan tajam kebutuhan pangan, problem gizi buruk bagi balita, serta potensi masalah angka pengangguran yang meroket hingga kerawanan sosial.

Ingat Indonesia masih menghadapi masalah stunting yang cukup gawat di sejumlah daerah.

Baca Juga: Benda Luar Angkasa Misterius, Oumuamua, Mirip UFO dan Merupakan Objek Asing Pertama dari Luar Tata Surya

Karena itu, tidak salah jika program KB di zaman Soeharto dicontoh karena berhasil mengendalikan masalah kependudukan serta menjadi modal pembangunan ekonomi.

Program KB zaman Soeharto dinilai berhasil dan sukses oleh dunia, apakah rahasianya?

Waktu itu, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 1800 sebanyak 18 juta jiwa dan bertambah menjadi 40 juta jiwa pada tahun 1900.

Namun, di tahun 2000, jumlahnya naik lima kali lipat menjadi 205 juta jiwa. Meski terjadi kenaikan cukup tinggi, angka tersebut lebih rendah dibanding prediksi para ahli bahwa penduduk Indonesia akan mencapai 285 juta jiwa pada tahun 2000.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest