Suar.ID - Sabtu (4/4) kemarin, Menteir Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali melakukan penenggelaman kapal.
Penenggelaman 13 kapal nelayan asing berbendera Vietnam tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Susi bertempat di Pulau Datuk, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Jumlah 13 kapal hanya merupakan tahap awal, karena kapal yang siap ditenggelamkan totalnya 51 untuk dilakukan bertahap di bulan ini.
Bahkan jika menilik ke belakang, Menteri Susi telah menenggelamkan sekitar 500 kapal sejak Ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan era Jokowi.
Baca Juga : Video Detik-detik Penenggelaman 13 Kapal Asing Ilegal Asal Vietnam yang Dipimpin Langsung Menteri Susi
Meski sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, sampai saat ini kebijakan penenggelaman kapal masih terus menuai pro dan kontra.
Salah satunya datang dari Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019, Fadli Zon,
"Yang ada penenggelaman yang membuat laut rusak. Kapal itu dibom masuk ke laut dan merusak. Saya pernah mengatakan, harusnya kapal diambil dan diserahkan kepada nelayan," kata Fadli, dikutip dari kompas.com pada awal tahun 2018 lalu.
Banyaknya kritik yang datang kepada Menteri Susi tak membuatnya gentar.
Sambil terus melaksanakan kebijakan penenggelaman kapal, dia juga rajin menjawab kritik yang disampaikan padanya.
Baik melalui media massa maupun media sosial pribadinya.
Salah satunya dalam channel Youtube Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP), Menteri Susi sempat mengatakan bahwa kebijakan penenggelaman kapal bukan idenya maupun ide Presiden Jokowi.