Wanita itu berkata dia tahu bahwa gadis itu telah menggunakan kata "ah kua (banci).
Ketika guru mulai berbicara lagi, wanita itu menyela dan mengucapkan, "Tapi dia meminta maaf, apakah itu tidak cukup?".
Namun pria itu mengatakan bahwa gadis itu hanya meminta maaf setelah dicambuk dan setelah temannya menyuruhnya melakukannya.
Selain video, juga ada foto-foto terpisah yang memperlihatkan paha dan tangan siswi itu penuh baretan.
Foto lainnya, gadis yang sama terlihat memegang laporan polisi, diyakini diajukan terhadap guru.
Kasus ini mendapat perhatian dari institusi pendidikan di Malaysia, terutama Johor. Departemen Pendidikan Negara Bagian Johor (JPN Johor) sedang menyelidiki insiden tersebut.
Baca Juga: Masih Veri AFI? Sekarang Begini Nasibnya, Jualan Nasi Liwet Demi Menyambung Hidup
Foto memar gadis itu juga membuat putaran di media sosial, di samping video.
Menteri Pendidikan Johor Maszlee Malik mengatakan departemen akan memanggil untuk bertemu dengan orangtua siswa untuk menjelaskan bahwa penyelidikan sedang dilakukan dan akan membawa keadilan bagi siswa dan guru yang terlibat.
Dia juga menyerukan kepada publik untuk berhenti berbagi video orangtua yang memarahi guru tersebut.
“Masyarakat harus berhenti berbagi video dan foto kejadian untuk melindungi citra guru dan siswa," katanya.