Suar.ID -Penerapan sistem zonasi dalam Penermaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2019 memang tengah menjadi perdebatan.
Jika dulu nilai rapor dan nilai ujian nasional menjadi penentu diterima atau tidaknya calon peserta didik, maka tahun ini tak demikian.
Dengan berlakuknya sistem zonasi ini maka bukan nilai rapor atau ujian nasional yang menjadi pertimbangan diterima atau tidak melainkan jarak dari rumah ke sekolah.
Tentunya peraturan ini merugikan calon peserta didik yang ingin masuk ke sekolah favorit namun gagal lantaran jarak rumah dan sekolah yang jauh.
Tak hanya masyarakat umum yang menjadi korban sistem zonasi ini, namun rupanya keluarga dekat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy juga terkena imbasnya.
Melansir dari Kompas.com (21/6/2019), dua keponakan kembar Mendikbud juga turut menjadi korban PPDB sistem zonasi.
Al Uyuna Galuh Cintania dan Al Uyuna Galuh Cantika, gagal masuk di SMA Negeri di Sidoarjo, Jawa Timur.
Dua anak kembar tersebut merupakan putri dari Anwar Hudijono, adik Mendikbud.
Baca Juga: Peserta PPDB Jawa Tengah Wajib Punya Token, Begini Cara Mendapatkannya
"Betul kedua anak saya tidak masuk. Bagaimana lagi, ini konsekwensi sistem zonasi, padahal keduanya itu keponakan kesayangan kakak saya," kata Anwar dihubungi melalui telepon, Jumat (21/6/2019) siang.
Diketahui kedua putri Anwar kalah dalam perebutan kuota sistem zonasi wilayah maupun kuota prestasi non akademik.