Cleveland tidak bisa mengelak ketika didesak tentang hubungannya dengan Leung.
Dia mengakui telah menjalin hubungan asmara, tanpa diketahui kantor pusat FBI.
Saat itu Leung sebenarnya masih belum sepenuhnya dilepaskan oleh FBI. Setelah operasi Tiger Trap selesai, dia tetap mengawasi agen FBI bernama James J. Smith (JJ).
Apa daya, JJ ternyata juga jatuh ke pelukan Leung. JJ yang dikonfrontasi dengan Cleveland, membantah keterlibatan Leung.
Namun begitu JJ bertemu Leung, dia marah besar. Dia merasa dikhianati karena selama ini dia mempercayainya.
Setiap mereka kencan, JJ tidak pernah menaruh curiga jika Leung mengaduk-aduk isi tasnya.
Leung yang terdesak sebetulnya mengakui bahwa dia memang berhubungan dengan agen MSS.
Namun dia berkilah bahwa dirinya telah diancam dan diperas serta akan diungkap rahasia asmaranya jika tidak mau membantu intelijen China.
Leung dengan demikian memposisikan dirinya sebagai korban. JJ luluh dan memaafkan.
Begitu juga kantor pusat FBI tidak begitu mempersoalkan Leung lagi karena menganggap kasusnya tidak begitu berbahaya.
Walau demikian, Leung tetap dalam pengamatan. Merasa aman, Leung lalu melanjutkan kiprahnya sebagai pengusaha.
Dia mengembangkan kehidupan sosialnya dalam Partai Republik. Dia juga aktif dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan hubungan AS-China.