Miris! Gadis 16 Tahun Bunuh Diri Usai 69% Orang di Instagram Memilihnya untuk Mati

Khaerunisa - Rabu, 15 Mei 2019 | 12:17

SUAR.ID - Fitur media sosial terus mengalami perkembangan dari hari ke hari, salah satunya yaitu hadirnya jejak pendapat Instagram.

Dengan fitur tersebut, pengguna instagram bisa meminta pendapat netizen tentang hal apa saja untuk menentukan pilihan.

Misalnya saat ada dua film bagus yang tayang bersamaan di bioskop, tak jarang pengguna Instagram menanyakan saran netizen tentang film mana yang sebaiknya ditonton.

Namun, siapa sangka fitur jejak pendapat Instagram akan digunakan untuk menanyakan pendapat netizen tentang keputusan bunuh diri?

Dilansir dari astroawani.com, Kemarin (13/5), seorang gadis remaja berusia 16 tahun asal Kuching, Sarawak, Malaysia melakukan bunuh diri setelah bertanya melalui fitur jejak pendapat Instagram.

Jejak pendapat yang dibuatnya menunjukkan hasil 69% dari pengikut gadis remaja itu memilihnya untuk mengakhiri hidup.

Yang artinya jumlah tersebut lebih banyak dari yang memberikan pendapat sebaliknya.

Ternyata, gadis remaja itu benar-benar mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai tiga sebuah toko di Bandar Baru Batu Kawa pada malam hari.

Korban bunuh diri setelah membuat jejak pendapat Instagram

Kepala polisi distrik Padawan, Inspektur Aidil Bolhassan, mengatakan, "Sekitar 69 persen pengikut IG-nya mendukung keputusannya (untuk mengakhiri hidupnya) melalui jajak pendapat, yang dibuat sekitar jam 3 sore kemarin," katanya.

Postingan jejak pendapat yang dibuatnya berbunyi: "Sangat Penting, Bantu Saya Memilih D (Mati) / L (Hidup)".

Selain itu, diketahui juga bahwa ia memposting status Facebook yang menunjukkan bahwa ia bosan dengan kehidupan.

"WANNA QUIT (MY) F*CKING LIFE, I’M TIRED.” tulisnya.

Setelah pihak berwenang memeriksa ponsel korban, mereka menemukan bahwa gadis itu telah menulis status WeChat yang tulus kepada teman-temannya dalam bahasa Cina sebelum melakukan bunuh diri.

Aidil menjelaskan bahwa gadis itu mungkin merasa stres setelah ayah tirinya menikahi seorang wanita Vietnam di Singapura.

Rupanya, keduanya (ayah tiri dan istrinya) jarang kembali ke rumah.

Tubuh korban ditemukan oleh seorang pria sekitar pukul 8 malam, dan ia segera melaporkan kejadian itu ke kantor polisi Batu Kawa.

Setelah itu, saudara laki-laki korban dan ibunya yang merupakan orang Indonesia langsung melihat mayat itu ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah makan malam.

Aidil juga menyampaikan bahwa mayat korban dibawa ke Departemen Forensik Rumah Sakit Umum Sarawak untuk otopsi.

Pihak berwenang kemudian menyimpulkan bahwa tidak ada motif kejahatan yang terdeteksi dan kasus itu diklasifikasikan sebagai kematian mendadak.

Kejadian ini tentu mengingatkan kita pada kasus bunuh diri serupa lainnya.

Misalnya kasus bunuh diri live Facebook yang dilakukan oleh pria asal Jagakarsa pada 2017 lalu.

Bukannya mendapat pencegahan, aksi pria itu malah jadi tontonan publik saja.

Juga terjadi beberapa waktu lalu saat seorang pria asal Lampung hendak melakukan bunuh diri dengan melompat dari atas gedung swalayan.

Bukannya mencegah, beberapa orang disekitarnya justru menonton bahkan merekam saja.

Aksi gadis remaja asal Malaysia yang membuat jejak pendapat tentang keputusan bunuh diri mungkin saja dianggap sebagai candaan oleh orang-orang.

Namun, nyatanya gadis itu benar-benar melakukan bunuh diri dan harus kehilangan nyawa.

1 2 3 Show All

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya