SUAR.ID – Beberapa waktu lalu India dikejutkan dengan terjadinya bunuh diri massal yang dilakukan oleh siswa sekolah menengah.
Dilansir NDTVpada Selasa (30/4/2019), terjadi 25 kasus bunuh diri di negara bagian Telangana, India, dalam kurun waktu 10 hari yang menimbulkan kemarahan besar di negara bagian tersebut.
Dua puluh lima siswa tersebut melakukan bunuh diri dengan alasan merasa gagal dalam ujian dewan negara bagian setelah hasil ujian mereka dirilis pada 18 April 2019.
Hasil yang dirilis oleh Globarana, agen swasta yang dikontrak pemerintah untuk memberikan dukungan teknis ujian, menyatakan bahwa 33 persen siswa dinyatakan gagal.
Setelah terdapat 25 siswa yang melakukan bunuh diri, barulah kemudian muncul fakta yang membuat geram dan menimbulkan sesal.
Ternyata, ada kesalahan perhitungan yang dilakukan oleh agen swasta tersebut.
Fakta lainnya, bahwa Globarana diduga tidak memenuhi kriteris tender, yang mencakup pengalaman dalam menangani dewan Negara bagian atau hasil ujian universitas.
Meski akhirnya diberikan hasil yang benar, seperti siswa yang diralat mendapat nilai 99 persen setelah sebelumnya mendapat nilai nol.
Namun, berita tersebut datang terlambat. Dua puluh lima siswa sudah terlanjur kehilangan nyawa.