Suar.ID – Nama dr Ani Hasibuan tengah menjadi sorotan belakangan ini lantaran analisanya terhadap kematian ratusan KPPS selama penyelenggaraan Pemilu 2019.
Ani juga diketahui mengikuti pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bersama kumpulan advokat yang tergabung dalam Advokat Senopati 08 dan sejumlah dokter lainnya.
Melansir Tribunnews.com, pertemuan tersebut guna membahas banyaknya petugas KPPS yang gugur saat menjalankan tugas.
Ani Hasibuan yang merupakan dokter ahli syaraf mengaku fokus ingin mencari tahu penyebab kematian petuga para petugas KPPS.
Baca Juga : Dua Pemain Ajax Buka Puasa di Tengah Lapangan Saat Lawan Tottenham, Menu Buka Puasanya Tak Biasa
Baca Juga : Ketegasan Pemerintahan di China: Koruptor 'Berat' Langsung Dihukum Mati Tanpa Ampun
"Yang saya baru lihat hanya di satu tempat dan itu pun tidak banyak. Dari 68 yang sakit, kami baru melihat 3 orang saja. Sebenarnya belum bisa mewakili ya, tetapi saya kira kita perlu concern saja. Ini ada orang-orang dari 68 yang sakit, ada 11 meninggal, kita perlu tahu kenapa sih meninggalnya," ujar Ani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Ani mengaku miris akan banyaknya jumlah petugas KPPS yang gugur pada Pemilu kali ini.
Padahal menurt Ani, agak janggal bila petugas tersebut meninggal karena kelelahan seperti yang selama ini diberitakan padahal usia mereka rata-rata masih sekitar 20 - 40 tahun.
"Apakah benar kejadian ini karena kecapekan? Benar enggak? Harus dilakukan investigasi supaya tidak diabaikan ya," kata Ani.
Ia pun menyampaikan keresahannya tersebut kepada Fahri Hamzah.
Selang satu hari kemudian Ani kembali menyuarakan keresahannya dalam program Catatan Demokrasi Kita di tvOne pada Selasa (7/6/2019), saat menjadi pembicara.