Ia juga memberikan rasa hormatnya kepada pemerintah RI karena membuat batik semakin mendunia.
Batik sendiri dipilih sebagai dress code sidang DK PBB sebagai bentuk pengormatan bagi Indonesia yang menjadi ketua pada bulan Mei ini.
Rasa senang pun diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas dipilihnya batik sebagai dress code sidang DK PBB.
"Sangat menyenangkan bahwa sidang hari ini (Selasa) cantik dan berwarna. Sebab, sebagian besar anggota mengenakan batik," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga : Pesan Akomodasi Secara Online, Wanita Ini Kaget Temukan Kamera Tersembunyi di Dalam Router
Baca Juga : Suami Dibantu Istrinya untuk Rudapaksa 2 Anak Kandungnya Sendiri
Sementara tema besar yang diangkat oleh Indonesa sebagai ketua DK PBB pada bulan Mei ini adalah tentang Investing in Peace (Menabur Benih Perdamaian).
Melansir Tribunnews.com, Indoensia akan melakukan sejumlah kegiatan berkaitan dengan isu tersebut seperti menyelenggarakan sidang terbuka mengenai Peacekeeping (Menjaga Perdamaian) mengadakan pameran foto Investing in Peace, serta mengadakan sidang terbuka mengenai Protection of Civilians (Perlindungan warga sipil).
Indonesia juga akan mengadakan forum diskusi DK PBB menganai isu Palestina.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akan hadir di New York pada 6-9 Mei 2019, untuk memimpin sidang terbuka Dewan Keamanan PBB.
Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun lalu, setelah mendapat 144 suara di pertemuan Majelis Umum PBB.