"Aku tidak tahu bagaimana, itu pasti memori otot, tapi aku memutar nomor telepon ayahku. Aku tidak tahu, tetapi pada saat itu, aku hanya berteriak," katanya.
Baca Juga : Kampoeng Ahok Tiba-tiba Diganti Namanya Jadi Kampoeng Fifi, Warganet 'Keberatan'
Dalam perjalanan menuju rumah, ayahnya langsung menelepon kakak Chloe, yang datang lebih dulu.
Kakak laki-laki Chloe lalumemanggil ambulans, dan pada saat bantuan medis tiba,Chloe merangkak berteriak.
Tidak butuh waktu lama bagi dokter untuk mengetahui remaja berusia 15 tahun itu menderita aneurisma otak.
CT scan kemudian mengungkapkan bahwa otaknya penuh darah karena pembuluh darah otaknya pecah. Chloe mengalamikoma selama tiga hari.
Selama masa ini, orang tua Chloe diberitahu kemungkinan terburuk.Bahkan jika dia berhasil bertahan hidup, dokter memperkirakan bahwa dia akanhidup dengan kerusakan otak permanen.
Baca Juga : Mau Coba Toilet Emas 18 Karat yang Harganya Mencapai Rp35 Miliar? Datang Saja ke Istana Ini
Yayasan Aneurisma Brian memperkirakan bahwa kejadian pembuluh darah pecah terjadi pada 8-10dari setiap 100.000 orang yang memiliki aneurisma.
"Ketika aku terbangun dari koma, aku dikelilingi oleh dokter, perawat, dan keluarga dan yang kulihat hanyalah air mata kegembiraan di wajah semua orang, tetapi aku tidak mengerti mengapa," lanjut Chloe.
Chloe berhasil selamat dari aneurisma otak
"Begitu mereka memberi tahu saya apa yang telah terjadi, saya hanya menangis dan memeluk keluarga saya. Saya kemudian segera mulai mengajukan pertanyaan. Mengapa? Apakah saya melakukan sesuatuyang menyebabkan hal ini? Apa yang harus kita lakukan sekarang? '