SUAR.ID -Operasi plastik untuk membuat kelopak mata ganda (double eyelid) merupakan salah satu operasi plastik yang paling umum dan termasuk yang paling sering dilakukan.
Meski sudah banyak orang yang menjalani operasi tersebut, tetap saja ada resiko yang menyertainya.
Operasi kelopak mata ganda yang dimaksud adalah prosedur operasi plastik untuk memperoleh lipatan kelopak mata ganda layaknya kelopak mata orang Asia Tenggara.
Seorang wanita bernama Ng (45), asal Kuala Lumpur, Malaysia, menjalani sebuah prosedur operasi plastik DST (Double Suture and Twist).
Baca Juga : Viral Video Bocah Menatap Cermin Matanya Berubah Terlihat Menyeramkan, Ini Fakta di Baliknya!
Operasi tersebut ditujukan untuk mengangkat lemak di kelopak mata serta menghasilkan kelopak mata dengan lipatan ganda.
Dikutip dari World Of Bruzz yang melansir dari China Press (07/3/2019), Ng mengunjungi sebuah salon kecantikan setelah melihat iklan di Facebook.
Saat operasi mata sebelah kiri selesai, hasilnya terlihat cukup sukses.
Namun, saat mata sebelah kanan dioperasi, darah mulai keluar di tengah-tengah prosedur operasi.
Khawatir, Ng bertanya kepada dokter kecantikan asal China yang mengoperasinya, apakah aman untuk melanjutkan operasi.
Dokter tersebut mengklaim masih aman dan tetap melanjutkan operasi.
Baca Juga : Kembali Terulang, Anak 6 Tahun Terjepit Eskalator Mall, Alami Cedera dan Pendarahan Parah
Namun nampaknya pendarahan pada kelopak mata kanan Ng tidak berhenti jua sehingga operasi pun akhirnya dihentikan.
Dokter tersebut akhirnya menyuruh Ng pulang, dan kembali lima hari lagi untuk melepas jahitannya.
Keesokan harinya, mata kanan Ng mulai bengkak dan terlihat memar.
Bagian bawah menghitam, mirip kelopak mata zombie di film horor.
Pada hari kelima saat Ng mendatangi klinik kecantikan tersebut, ia tidak bisa menemui sang dokter yang ternyata sedang cuti.
Saat dihubungi, dokter tersebut berkata pelepasan jahitan adalah prosedur mudah dan bisa dilakukan oleh asistennya.
"Saya ingin bertanya (kepada dokter kecantikan) lebih lanjut mengenai kondisi mata saya, tetapi dia menghilang," ungkap Ng.
"Dokter tersebut sempat menyebut keluhan saya tidak masuk akal. Dia bahkan tak peduli jika saya mengajukan gugatan," lanjutnya.
Kasus ini nampaknya menyita banyak perhatian publik, sehingga Ng sempat mengadakan konferensi pers di Balai Pertemuan Warga China, di Kuala Lumpur.
Lebih lanjut terkuak bahwa sang dokter kecantikan malah meminta Ng untuk kembali menjalani operasi untuk memperbaiki kelopak matanya yang rusak.
Namun, Ng sudah tidak percaya lagi dengan pelayanan klinik kecantikan.
Tidak hanya sampai disitu, setelah pembengkakan yang dialaminya mereda, Ng justru mulai merasakan rasa sakit menusuk pada mata kanannya.
Akhirnya Ng memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata.
Dan ternyata sklera (bagian putih mata) Ng telah mengalami kerusakan yang membuatnya tidak bisa mengenakan lensa kontak ataupun menatap cahaya terang secara langsung.
Sejak kejadian Ng tidak lagi dapat bekerja.
Karena itu ia menuntut klinik kecantikan tersebut atas biaya operasinya, kehilangan gaji, dan tagihan medis untuk perawatan matanya.