Suar.ID - Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 menyisakan banyak kisah.
Bukan hanya kisah seputar politik tanah air, tapi juga mengenai cerita sosial, terutama pihak yang bersentuhan langsung dengan Pemilu 2019.
Pemilu 2019 dapat berjalan baik karena sejumlah orang yang bertugas, bahkan diantaranya kehilangan nyawa untuk menyukseskan pesta demokrasi kali ini.
Sebuah kisah pilu datang dari seorang anak yang menjadi yatim piatu setelah ibunya meninggal usai menjalankan tugas sebagai petugas KPPS di Kabupaten Madiun.
Baca Juga : Tega Banget, Lion Air Minta Bocah Umur 3,5 Tahun Ini Membawa Barang Bawaannya Seberat 7 Kg Sendiri
Alvi Nurrahma (13) anak semata wayang mendiang Supin Indarwati (37), seorang pelajar SMPN 7 Kota Madiun kelas VII tak menyangka ibu kandungnya meninggal secepat itu.
Apalagi, sekitar 40 hari yang lalu ayah kandungnya juga meninggal.
"Ya kaget, tidak menyangka," kata remaja yang genap berusia 13 tahun pada 2 Maret 2019 lalu.
Anak tunggal ini menuturkan, setelah ayahnya meninggal, ia hanya tinggal berdua dengan ibunya. Setiap hari, ia tidur seranjang dengan ibunya di rumahnya.
Kini, ia kehilangan dua sosok yang dicintainya. Setelah kedua orangtuanya tidak ada, ia mengatakan akan tinggal bersama neneknya.