SUAR.ID - Bertugas menjadi seorang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) merupakan pekerjaan yang berat.
Bekerja selama 24 jam mengawasi pemungutan suara agar berjalan lancar.
Bahkan seorang ibu bernama Dewi Lutfiatun Nadhifah (30) harus merelakan janinnya yang baru berumur 7 minggu saat bertugas sebagai pengawas.
Baca Juga : Hip-hop, Pop, Atau Rock? Ternyata Selera Musik Berhubungan dengan Kepribadian Seseorang, Cek Yuk!
Dewi Lutfiatun Nadhifah saat itu bertugas di TPS 10 Desa Sruni, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Saat ditemui Kompas.com dirumahnya Selasa (23/4/2019), Dewi masih terlihat begitu lemas, dan sedang beristirahat. Ditemani suaminya, Dewi bercerita perihal musibah yang dialaminya.
"Saya memang sudah terbiasa terlibat dalam kegiatan sosial. Saya juga kader posyandu disini," katanya.
Menurut Dewi, Tahun 2018 lalu saat Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, dirinya sudah menjadi Pengawas TPS di desa tersebut. "Saya ingin ambil bagian dalam mengawal proses demokrasi ini, Makanya saya mendaftar sebagai pengawas," katanya.
Akhirnya, begitu dibuka pendaftaran pengawas TPS untuk pemilu presiden dan legislatif, dirinya kembali mendaftar ke Panwas Kecamatan Jenggawah.
"Saya kemudian mendaftar lagi, dan alhamdulillah diterima," tambahnya.
Baca Juga : Update Real Count KPU Pilpres 2019: Jokowi-Ma’ruf Amin Unggul di 4 Wilayah di DKI Jakarta
Dewi menjelaskan, saat proses pemungutan suara 17 April 2019 lalu, dia bertugas sejak pukul 06.00 WIB di TPS.