Tidak dapat mengobati luka bakar, mereka mengirimnya ke Rumah Sakit Medical College Dhaka.
Di ambulans, takut dia tidak akan selamat, dia mencatat pernyataan di ponsel kakaknya.
"Guru itu menyentuhku, saya akan memerangi kejahatan ini sampai napas terakhirku," tulisnya.
Dia juga mengidentifikasi beberapa penyerang sebagai murid di madrasah.
Berita kesehatan Nusrat mendominasi media Bangladesh.
Pada 10 April, dia meninggal.
Baca Juga : Rekan Siti Aisyah dalam Dakwaan Pembunuhan Saudara Pemimpin Korut, Kim Jong Nam, Akan Segera Bebas
Ribuan orang menghadiri pemakamannya di Feni.
Polisi sejak itu menangkap 15 orang, tujuh dari mereka diduga terlibat dalam pembunuhan itu.
Di antara mereka yang ditangkap adalah dua siswa laki-laki yang mengorganisir protes untuk mendukung kepala sekolah.
Kepala sekolah sendiri tetap ditahan.