Hal tersebut berkaitan dengan etika. Menurut Akmal, bila hal tersebut dilakukan secara etika tidaklah etis.
Ia mengatakan, jika hal itu dilakukan, harus ada argumentasi yang kuat atas inkonsistensi itu.
"Itu sangat tidak etis, sangat tidak etis. Bagaimana dua nama yang sudah diajukan dua partai pengusung (menjadi cawagub DKI) kok ditarik," kata Akmal dikutip dari Kompas.com.
"Tidak ada larangan, cuma karena kita kan tidak melulu persoalan aturan. Ada etika harus diperhatikan. Ketika ingin menarik lagi harus ada argumentasi jelas kenapa ditarik. Publik pasti bertanya itu, karena haknya ada di partai pengusung," lanjut dia.
Baca Juga : Curhatan Pilu Agus Yudhoyono yang Tak Bisa Selalu Dampingi Sang Ibu
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Jumat 19 April 2019, Waktu Bersenang-senang untuk Scorpio!
Sandiaga Uno bukan pemburu jabatan
Kemungkinan Sandiaga Uno untuk kembali menjadi Wagub DKI Jakarta pun ditepis oleh Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik.
Menurutnya, Sandiaga Uno bukanlah seorang pemburu jabatan.
"Ke wagub (wakil gubernur) enggak mungkin," kata Taufik dikutip dari Kompas.com.
"Pak Sandi itu bukan pemburu jabatan, jadi enggak mungkin itu, enggak mungkin," tambahnya.