"Dan kalian semua harus tahu, di sini saya juga korban, karena saya juga sudah di-bully, dihina, dicaci maki, diteror, padahal kejadiannya tidak seperti itu," ungkap seorang tersangka.
Salah satu tersangka bahkan mengatakan dirinya tidak ada di tempat kejadian namun dituuh sebagai tersangka pengeroyokan.
Mereka menjelaskan bahwa tidak ada pengeroyokan Audrey seperti yang diberitakan media.
Mereka berkelahi satu lawan satu, yang melibatkan 3 orang yakni EC dan AU, LI da AU dan AR da AU.
Sementara teman-teman yang lain hanya menyaksikan, beberapa bahjan tidak ada di lokasi.
Serta salah satu di antara mereka ada yang berusaha melerai.
"Jadi kami tida mengeroyok AU, Kami berkelahi satu lawan satu," kata salah satu pelajar tersebut.
Baca Juga : Kronologi Pengeroyokan Audrey oleh Belasan Siswi SMA di Pontianak: Disiram, Ditendang, Dibenturkan ke Aspal
Sementara itu, Kapolresta Pontianak Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir membenarkan para tersangka tak melukai alat kelamin korban.
Hal ini diperkuat dari hasil visum yang tidak ditemukannya luka atau memar di area sensitif korban itu.
"Fakta yang ada itu menjambak rambut, mendorong sampai terjatuh, memiting, dan melempar sandal. Itu ada dilakukan."
"Dan tidak ada melukai kelamin," kata Kapolresta Pontianak M Anwar Nasir.