Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sungguh Mulia Hatinya, Kakek Tua Ini Mengumpulkan Obat-obat Tak Terpakai dari si Kaya untuk Diberikan kepada si Miskin

Moh. Habib Asyhad - Minggu, 31 Maret 2019 | 15:05
Omkarnath, Medicine Baba yang mengumpulkan obat-obat tak terpakai dari si kaya untuk diberikan kepada si miskin.
Indian Today

Omkarnath, Medicine Baba yang mengumpulkan obat-obat tak terpakai dari si kaya untuk diberikan kepada si miskin.

Suar.ID -Jika biasanya obat-obat didistribusikan oleh instan-instansi medis, tidak dengan yang terjadi di Delhi, India, ini.

Seorang kakek di sana, sebut saja dia tabib tua, seperti ditayangkan dalam video di akun Facebook Zinc yang diunggah pada Senin (18/3) tempo hari, mengumpulkan dan meminta obat-obat tak terpakai dari orang kaya untuk diberikan oleh warga kota yang miskin.

Tabib tua ini memulai misinya setelah menyaksikan beberapa pekerja bangunan terluka parah di Ibu Kota India itu.

Kakek itu kemudian mengikuti para pekerja itu ke rumah sakit pemerintah di mana mereka ditolak untuk berobat.

Baca Juga : Bukan Kartun, Danau Berwarna Pink Mirip Milkshake Stroberi Ini Benar-benar Ada di Afrika

Alih-alih diberi obat, mereja justru disuruh mencari obat-obatan di tempat lain.

Omkarnath yang berusia 79 tahun kemudian berkeliling di sekitar Delhi untuk mengumpulkan obat-obat yang tak digunakan.

Pensiunan teknisi bank darah itu, yang populer dengan sebutan “Medicine Baba”, telah mengumpulkan obat-obat yang tak dipakai dari orang-orang kaya selama delapan tahun terakhir.

Setelah dikumpulkan, obat-obat itu kemudian didistribusikan kepada orang-orang miskin yang membutuhkan.

Sebagai catatan, obat yang dia kumpulkan harus belum kedaluwarsa.

Karena dia bukan seorang apoteker terdidik, dia memastikan bahwa obat-obatan yang dia berikan sifatnya cuma-cuma.

Omkarnath mengatakan, jika diuangkan, obat-obatan yang dia distribusikan nilainya mencapai 9.000 dolar AS (sekitar Rp128 juta) per bulan.

“Setiap bungalow di Delhi punya obat-obata cadangan, tapi mereka sering membuangnya ke tong sampah,” kata Omkarnath, yang berjalan pincang setelah kecelakaan yang menyebabkan tulangnya patah di kedua kakinya.

Tabib tua ini berjalan lebih dari tujuh kilometer setiap harinya, pergi dari rumah ke rumah, mencari obat-obatan yang tidak digunakan.

Suatu kali, dia berhasil mengumpulkan satu resep yang disumbangkan hanya dalam waktu 90 menit.

Baca Juga : Hannah Power, Gadis 26 Tahun Ini Bagikan Kisah Liburannya di Pegunungan Alpen yang Berubah Jadi Malapetaka

Dia memiliki stok obat-obatan dan peralatan medis senilai puluhan ribu dolar dari perjalanan akhir pekan ke lingkungan kaya.

Dia juga punya lebih dari selusin kotak khusus yang ditempatkan di beberapa klinik swasta di sekitar kota.

Untuk memudahkan aksinya, “Medicine Baba” menyewa kamar kecil di sebelah rumahnya di daerah kumuh Manglapuri di barat daya Delhi.

Dia tidak hanya mengumpulkan obat-obatan tetapi juga mengatur sumbangan peralatan termasuk tempat tidur rumah sakit, tabung oksigen, nebuliser, kursi roda, alat bantu jalan dan mesin oksigen.

Omkarnath juga bekerja sama dengan beberapa organisasi non-pemerintah (LSM) untuk memberikan obat-obatan itu.

Lalima Rangwani adalah orang yang mendistribusikan obat-obatan yang dikumpulkan Omkarnarth.

“Awalnya saya tidak yakin dengan obat-obatannya tetapi ketika dia membawa obat-obatan itu, saya memeriksanya, nomor batch, semua yang telah ditulisnya dalam daftar,” ujarnya.

“Jadi baru saya yakin bahwa ini adalah obat-obatan asli dan belum kedaluwarsa.”

Salah satu pelanggan tetap Omkarnath adalah Dhulichand yang berusia 52 tahun, dan telah menderita emfisema selama beberapa tahun.

Baca Juga : Potret 4 Putri Liliana Tanoesoedibjo: Cantik, Cerdas, dan Semuanya Lulusan Luar Negeri

Mantan pembuat sepatu itu tentu tidak mampu membayar 100 dolar untuk 20 tabung oksigen itu yang dia butuhkan untuk bernafas setiap bulan.

“Saya tidak bisa bergerak atau bahkan mandi tanpa tabung itu,” kata Dhulichand yang terbaring di tempat tidur.

“Rumah sakit pemerintah tidak menerima saya karena dibutuhkan terlalu banyak perawatan. Mereka menyuruh saya pulang.”

Omkarnath juga bergantung pada sumbangan tunai untuk menutupi biaya dan pengeluarannya yang sederhana, yang mencapai sekitar 500 dolar AS per bulan.

Akhirnya, dia bermimpi membangun jaringan bank obat di seluruh negeri.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x