Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

5 Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Terlilit Seatbelt oleh Dosen UNM, Pelaku Sempat Melayat ke Rumah Korban

Masrurroh Ummu Kulsum - Minggu, 24 Maret 2019 | 20:15
Seorang dosen bergelar doktor diduga menjadi pelaku pembunuhan Siti Zulaeha Djafar, yang ditemukan tewas dalam mobil di depan BTN Zarindah Gowa, Jumat (22/3/2019).
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI

Seorang dosen bergelar doktor diduga menjadi pelaku pembunuhan Siti Zulaeha Djafar, yang ditemukan tewas dalam mobil di depan BTN Zarindah Gowa, Jumat (22/3/2019).

Suar.ID – Identitas wanita yang ditemukan tewas terlilis seatbelt akhirnya diketahui, ia adalah Siti Zulaeha Djafar Alias Ela (40).

Pelaku pembunuhnya pun akhirnya tertangkap yang ternyata orang dekat korban.

Ela yang merupakan pegawai di Universitas Negeri Makassar (UNM) dibunuh oleh Wahyu Jayadi yang merupakan dosen tetap UNM pada Sabtu (23/3/2019).

Korban diketahui dicekik di kursi depan penumpang pada Jumat (22/3/2019).

Baca Juga : Rupa-rupa Perilaku Penumpang MRT, Mulai Gelantungan dalam Gerbong hingga Gelar Makan Lesehan

Baca Juga : Tak Seperti Pengantin Biasanya, Riasan Pengantin Ini Tampak Aneh Sampai Bikin Warganet Kesal

1. Kencan Sepulang Kerja

Keduanya yang sama-sama bekerja di Universitas Negeri Makassar (UNM) membuat janji untuk kencan sepulang kerja.

Pelaku dan korban pun bertemu di suatu tempat pada Kamis (21/3/2019) pukul 17.00 Wita dengan mengendarai mobil masing-masing.

Mobil milik pelaku kemudian dititipkan di sebuah tempat parkir, kemudian keduanya pergi dengan mengendarai mobil Daihatsu Terios milik Siti Zulaeha Djafar.

Berdasarkan pengakuan pelaku, Siti Zulaeha Djafar sempat meminta kantong plastik kepada pelaku.

Kantong plastik itu digunakan korban untuk buang air kecil (pipis) di dalam mobil.

Kantong plastik itu bersama lembaran tisu diamankan polisi sebagai barang bukti.

2. Korban Ikut Campur Urusan Pelaku

Ia mengatakan pelaku tega menghabisi korban karena tidak terima Ela terlalu ikut campur dengan urusannya.

"Dari introgasi dan pemeriksaan itu, akhirnya tersangka Wahyu mengakui telah membunuh korban. Tersangka merasa tidak terima dengan perlakuan korban yang selama ini sudah dianggap sebagai keluarga dan sudah terlalu jauh ikut campur terhadap masalah pekerjaan dan masalah pribadi," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Dicky Sondani seperti diberitakan Kompas.

Awalnya pelaku mencekiknya dengan satu tangan karena korban melawan, ia lalu memukul pipi kiri sebanyak satu kali.

Kemudian ia mencekik korban dengang kedua tangan hingga tewas.

3. Siasat Pelaku

Untuk menutupi aksinya tersebut, pelaku merancang seolah-olah korban tewas dirampok kemudian dibunuh.

"Selanjutnya tersangka mencoba menutupi perbuatannya dengan membuat korban tersebut seolah-olah adalah korban perampokan dengan cara pelaku mengunci mobil yang dikendarainya dari dalam. Tersangka kemudian mengambil barang-barang milik korban yang ada di dalam tas dan memecahkan kaca mobil dengan menggunakan batu kali," terang Kabid Humas Polda Sulsel, Dicky Sondani.

Pelaku juga menghancurkan smartphone iPhone X milik korban untuk menghilangkan jejak komunikasi.

Namun, polisi berhasil mendapatkan rekaman hasil komunikasi antara Siti Zulaeha Djafar dengan Dr Wahyu Jayadi.

4. Pelaku Melayat ke Rumah Korban

Sebelum ditangkap polisi, pelaku sempat melayat korban dan menyampaikan empati kepada keluarga korban.

Rupanya antara korban dengan pelaku masih ada hubungan keluarga.

Kedekatan juga dibuktikan saat Dr Wahyu Jayadi mengantar Sukri suami almarhumah ke RS Bhayangkara.

Oleh orangtua Siti Zulaeha Djafar, Wahyu Jayadi dianggap bersaudara dengan korban.

"Kita tak punya hubungan emosional dalam tanda kutip bahwa kita saling suka sama suka. Ini karena persoalan hubungan emosional karena hubungan keluarga. Saya ingat pesannya almarhumah mamanya, 'Jagai anrimmu, jagai anrimmu (jaga adikmu, jaga adikmu). Bahasa Bugisnya seperti itu. Taniako tau laing' (kamu bukan orang lain)." ujar pelaku.

Baca Juga : Sering Menimbulkan Kontroversi, Driver Ojol Ini Beberkan Sifat Nikita Mirzani

Baca Juga : Gara-gara Gading Marten Nangis Nyanyikan Lagu 'Pergilah Kasih, D'MASIV Malah yang Kecipratan Berkah

5. Rumah Berhadapan

Diketahui, korban dan pelaku merupakan tetangga di BTN Sabrina, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Rumah Wahyu Jayadi di blok E nomor 17, sedangkan rumah Siti Zulaeha Djafar di blok F nomor 8.

Pada malam kejadian, saat pembunuhan terjadi, istri pelaku sempat menanti suaminya pulang hingga tengah malam.

Berdasarkan pengakuan istri Wahyu Jayadi sebagaimana keterangan diterima dari polisi, saban hari kerja, pelaku selalu pulang di rumah sebelum petang.

Namun, Kamis (21/3/2019), hingga pukul 22:00 Wita, pelaku belum pulang.

Sang istri baru melihat suaminya berada di rumah pada waktu subuh atau Jumat subuh.

Sementara suami korban, Muh Sukri merupakan Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Ajatappareng pada Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan.

Sang suami sering keluar kota untuk urusan dinas.

(Tribun-Video/Alfin Wahyu Yulianto)

Artikel ini telah tayang di tribun-Video.com dengan judulKorban Kencing di Mobil hingga Rumah Keduanya Berhadapan, Ini 5 Fakta Dosen UNM Bunuh Teman Kencan

Baca Juga : Tak Seperti Pengantin Biasanya, Riasan Pengantin Ini Tampak Aneh Sampai Bikin Warganet Kesal

Baca Juga : Tak Seperti Pengantin Biasanya, Riasan Pengantin Ini Tampak Aneh Sampai Bikin Warganet Kesal

Source : Tribun-Video

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x