Sebelum ditangkap polisi, pelaku sempat melayat korban dan menyampaikan empati kepada keluarga korban.
Rupanya antara korban dengan pelaku masih ada hubungan keluarga.
Kedekatan juga dibuktikan saat Dr Wahyu Jayadi mengantar Sukri suami almarhumah ke RS Bhayangkara.
Oleh orangtua Siti Zulaeha Djafar, Wahyu Jayadi dianggap bersaudara dengan korban.
"Kita tak punya hubungan emosional dalam tanda kutip bahwa kita saling suka sama suka. Ini karena persoalan hubungan emosional karena hubungan keluarga. Saya ingat pesannya almarhumah mamanya, 'Jagai anrimmu, jagai anrimmu (jaga adikmu, jaga adikmu). Bahasa Bugisnya seperti itu. Taniako tau laing' (kamu bukan orang lain)." ujar pelaku.
Baca Juga : Sering Menimbulkan Kontroversi, Driver Ojol Ini Beberkan Sifat Nikita Mirzani
Baca Juga : Gara-gara Gading Marten Nangis Nyanyikan Lagu 'Pergilah Kasih, D'MASIV Malah yang Kecipratan Berkah
5. Rumah Berhadapan
Diketahui, korban dan pelaku merupakan tetangga di BTN Sabrina, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Rumah Wahyu Jayadi di blok E nomor 17, sedangkan rumah Siti Zulaeha Djafar di blok F nomor 8.
Pada malam kejadian, saat pembunuhan terjadi, istri pelaku sempat menanti suaminya pulang hingga tengah malam.
Berdasarkan pengakuan istri Wahyu Jayadi sebagaimana keterangan diterima dari polisi, saban hari kerja, pelaku selalu pulang di rumah sebelum petang.