Salah satu bagian karya siswa dapat dibaca: "ko te kotahitanga te iwi".
Bila diterjemahkan itu bisa berarti "kita dipersatukan sebagai satu keluarga".
Wright mengatakan staf melihat sekolah sebagai jantung komunitas dan ingin memperkuat gagasan persatuan dalam menghadapi kesulitan.
Salah satu gambar terlihat seorang wanita Maori dan Muslim yang melakukan "hongi" atau salam dengan menyentuh ujung hidung dengan lembut, ide itu bersumber dari guru Jarred Pihama.
Wright mengatakan bahwa aslinya diambil oleh salah seorang temannya dan ia meminta izin sebelum diilustrasikan oleh siswa-siswanya.
Selain itu, doa Jumat sejumlah umat Muslim juga dijaga oleh anggota geng motor yang rela menjadi tameng.
Baca Juga : Perempuan Selandia Baru Serukan Gerakan Jumat Berkerudung, 'Kami Tidak Akan Tunduk pada Teror'
Geng-geng pengendara motor seperti "Mongrel Mob", "King Cobra" dan "Black Power" telah menjangkau komunitas Muslim setempat.
Mereka dengan sukarela menjaga keamanan di masjid saat doa Jumat pertama sejak serangan pada 15 Maret lalu.
"Kami akan mendukung dan membantu saudara dan saudari Muslim kami selama mereka membutuhkan kami," kata ketua Mongrel Mob Waikato, Sonny Fatu, kepada outlet berita Selandia Baru, Stuff. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)