Suar.ID – Serangan terorisme di masjid Linwood dan masji Al Noor, di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) lalu, membuat masyarakat internasional bersimpati.
Tak pandang latar belakang suku, ras, warna kulit, hingga agama, semua sepakat mengutuk penembakan yang menewaskan 50 orang itu.
Simpati yang begitu besar juga ditunjukkan warga Selandia Baru sendiri.
Baru-baru ini, muncul gerakan untuk mengenakan jilbab bagi perempuan Selandia Baru pada hari Jumat (22/3/2019) mendatang.
Baca Juga : Selalu Jaga Kesehatan, Mikha Tambayong Tak Segan Tegur Perokok di Sekitarnya
Gerakan ini dinamakan Scarves in Solidarity atau Solidaritas dalam Jilbab.
Hal ini bisa kita lihat dari unggahan akun Facebook @Scarvesinsolidarity pada 19 Maret 2019.
Rencananya gerakan ini akan dilangsungkan pada Jumat, (22/3) tepat seminggu insiden mematikan pembantaian di Masjid Chrischurch berlalu.
Postingan itu berbunyi:
“Tunjukkan dukungan Anda kepada wanita Muslim dan para korban serangan teror Christchurch.
“Pada hari Jumat 22 Maret kenakan hijab untuk menunjukkan bahwa kami tidak akan tunduk pada teror dan bahwa kami adalah satu dengan saudara-saudara Muslim kami.