Suar.ID – Brenton Tarrant layak disebut teroris, pria 28 tahun ini tidak main-main dalam melakukan aksi kejinya yang memakan 49 nyawa tak berdosa.
Brenton melakukan penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019).
Rencana kejinya membantai nyawa puluhan orang ia tulis dalam manifesto berjudul "The Great Replacement".
Dilaporkan Independent.ie, teroris asal Grafton Australia itu sudah berencana untuk melakukan penembakan massal selama dua tahun terakhir.
Baca Juga : Seorang Istri BerikanHadiah Spesial Pada Suaminya yang Telah Bekerja Keras
Baca Juga : Wijin Dituding Numpang Hidup pada AgnezMo, Gisel Pasang Badan Beri Pembelaan
"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," katanya.
Dalam manifesto setebal 74 halaman itu, Tarrant memperkenalkan diri sebagai anti-imigran dengan para korban disebutnya sebagai "sekelompok penjajah".
Di manifesto tersebut, dia mengatakan ingin membebaskan tanah milik kaumnya dari "para penjajah", dan terinspirasi dari Anders Breivik.
Dilansir AFP, Breivik merupakan seorang ekstremis sayap kanan yang menyerang kantor pemerintah di Oslo, Norwegia, pada 22 Juli 2011 silam.
Dia meledakkan bom mobil di depan kantor pemerintah, dan melakukan penembakan di kamp musim panas sayap muda Partai Buruh di Pulau Utoya.
Aksinya itu menewaskan 77 orang. Teroris yang kini berusia 40 tahun itu mengaku, dia membunuh para korban karena mereka mendukung multikulturalisme.