Follow Us

Mahfud MD Komentari Penangkapan Ketua Umum PPP Romahurmuziy Oleh KPK, Ungkap Perkataanya di Masa Lalu

Masrurroh Ummu Kulsum - Jumat, 15 Maret 2019 | 16:49
Ketua Umum PPP M Romahurmuziy alias Rommy dan Prof Mohammad Mahfud MD.
photocollage/wartakotalive.com/tribunnews.com/istimewa

Ketua Umum PPP M Romahurmuziy alias Rommy dan Prof Mohammad Mahfud MD.

Suar.ID – Mahfud MD memberikan tanggapannya perihal penangkapan Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang dikabarkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Dikutip dari TribunJakarta.com, sebuah sumber menyebutkan, Rommy ditangkap KPK ketika sedang mengadakan transaksi di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jumat (15/3/2019).

Namun hal ini sempat dibantah oleh Humas Kemenag Jawa Timur, Markus.

Menurut Markus, tidak ada penagkapan di akntor Kanwil Kemenag Sidoarjo.

Baca Juga : Penembakan di Masjid Saat Salat Jumat di Christchurch Jadi Penembakan Massal Pertama di Selandia Baru Sejak 1990

Baca Juga : Ini Baru Super Mom! Usia 30 Sudah Punya 8 Anak dan Tetap Berjualan Jamu

Sementara lokasi penangkapan masih simpang siur, saat ini Romy sudah diamankan di Polda Jawa Timur.

Melalui cuitannya pada Jumat (15/3/2019), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengungkap masa lalu berkaitan dengan Romy.

Dengan menyisipkan link berita penangkapan Romy, Mahfud menuliskan, "Ketum PPP Romahurmuziy Ditangkap KPK dan Langsung Menuju Jakarta - ASUMSI."

Mahfud menambahkan tulisan di postingannya dengan kalimat berbahasa Inggris, "As I told you at that night, in Darmawangsa Hotel: everything is matter of time.!"

Kalimat tersebut dapat diartikan, "Seperti yang saya katakan pada Anda malam itu, di Hotel Darmawangsa: semuanya tinggal masalah waktu!"

Mahfud tidak menuliskan kapan dan detail perkataan apa yang ia sampaikan kepada romy.

Jauh-jauh hari sebelum Romy dikabarkan terjaring OTT KPK, Mahfud MD dalam acara ILC di TV One (14/08/2018) yang membahas gagalnya ia menjadi calon wakil presiden Joko Widodo juga sempat mengungkapkan sesuatu tentang Romy.

Awalnya, Mahfud mengaku tersinggung dengan pernyataan Romy.

"Romy begitu keluar dari ruangan itu, mengatakan loh Pak Mahfud itu kan maunya sendiri, bikin baju sendiri, siapa yang suruh?

Saya agak tersinggung itu.

Baca Juga : 'Insyaallah Kalian Berada di Surga', Bintang Rugby Sonny Bill Ungkap Belasungkawa pada Korban Penambakan di Masjid Selandia Baru

Baca Juga : Penembakan di Masjid Saat Salat Jumat di Christchurch Jadi Penembakan Massal Pertama di Selandia Baru Sejak 1990

Padahal Romy justru yang sehari sebelumnya mengatakan bahwa saya sudah final. Pak Mahfud siapa yang membuat baju, itu kan kerjaannya tim sukses saja katanya.

Apa betul itu? Nah di situ kemudian klarifikasinya," ujar Mahfud kala itu.

'jika sampai kemarin sore itu sudah mengerucut ke satu orang, Pak Mahfud, sudah saya perintahkan, tapi tiba-tiba sore partai-partai datang, mengajukan calonnya sendiri-sendiri, lah saya akan tidak bisa menolak, saya kan bukan ketua partai, sementara ini koalisi harus ditanda tangani,' kata Pak Jokowi," ujar Mahfud MD.

Mahfud kemudian bercerita bahwa sehari sebelumnya, Suharso Monoarfa dan Romy mengatakan kepadanya soal skenario penentuan calon wakil presiden.

"Saya (Monoarfa) saya bersama Romy sudah menghadap presiden, Romy mengatakan bahwa kalau pasanganya Prabowo itu Salim Segaf, nanti lawannya Pak Mahfud, kalau nanti pasangannya Prabowo itu AHY, sama-sama millenial lawannya Romy, tapi sudah tahu dia kalau pak Jokowi pilih saya," kata Mahfud MD.

Sebelumnya, berdasarkan pengakuan Mahfud MD Romy sempat meminta bertemu dirinya di kediamannya dan menyampaikan 10 nama calon wakil presiden Jokowi.

"Romy sejak awal sudah ke saya," ujar Mahfud.

Mahfud kemudian mengingatkan kepada Romy untuk tidak main-main dengannya.

"Saya bilang, mas Anda ini kok ngomongnya beda, dengan yang waktu ketemu saya, jangan main-mainlah saya bilang," kata Mahfud.

Mahfud lantas menyinggung soal Setya Novanto yang tertangkap karena kasus korupsi.

"Dulu saya, saya bilang Setya Novanto itu punya kasus korupsi dia senyum-senyum aman bilang dilindungi oleh presiden.

Saya bilang ke presiden melalui Pak Pratikno apa betul presiden melindungi Setya Novanto, 'ndak', ya tolong nyatakan kalau presiden netral dalam urusan hukum.

Lalu saya buru dia Novanto masuk bui. Jadi jangan main-main saya bilang. Karena saya tahu catatan-catatan semua calon itu.

Tapi ini bergurau saja ya, saya tenang, ndakpapa," kata Mahfud mengakhiri pembicaraan tentang itu sambil tertawa.

Baca Juga : Saat Jumpa Pers, Reino Barack Mengaku Kasihan Pada Syahrini Lantaran Sering Dibully Warganet

Baca Juga : Penembakan di Masjid Saat Salat Jumat di Christchurch Jadi Penembakan Massal Pertama di Selandia Baru Sejak 1990

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya

Latest