Follow Us

Bagas Suratman, Mantan Preman Gemar Judi dan Mabuk-mabukan yang Kini Jadi Petani Sukses di Tangerang

Suar.id - Selasa, 19 Februari 2019 | 13:52
Bagas Suratman saat mengikuti Roadshow BBC Get Inspired di kampung Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur, Kamis (14/2/2019).
(GULANG FA CANDRA)

Bagas Suratman saat mengikuti Roadshow BBC Get Inspired di kampung Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur, Kamis (14/2/2019).

Setelah belajar cukup lama, Bagas kemudian mencoba bertani. Ia menyewa lahan tanah tidur seluas 3.000 meter persegi untuk ditanami sayuran dan buah-buahan. Tanah tersebut tepat berada di pinggir Bandara Soekarno-Hatta.

"Modalnya dari hasil dagang sedikit-sedikit. Sebelumnya saya juga sempat dagang," kata Bagas.

Baca Juga : Kisah Hoda Muthana: Wanita yang Alami Traumatik di Mana Dia Sampai Makan Rumput karena Gabung dengan ISIS

Baca Juga : Sering Disebut 'Wanita Penghibur', Geisha di Jepang Sebenarnya Pekerjaan Khusus bagi Laki-laki

Hari berlalu. Usaha tani Bagas berjalan lancar. Bahkan, ia sudah mampu menyewa lahan seluas 26 hektar untuk ditanami sayuran dan buah-buahan seperti melon. Ia memasok hasil usaha taninya ke pasar-pasar tradisional dan supermarket-supermarket di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Pada 2007, Bagas mengalami musibah. Kebun sayur yang dikelolanya diterjang banjir. Semua tanaman sayur dan buah-buahan terendam.

"Padahal, besok mau dipanen. Semuanya habis karena terendam banjir," kenang Bagas. Namun, musibah itu tidak membuat Bagas menyerah. Ia tetap bangkit untuk menjalankan usaha taninya yang sudah dirintis cukup lama itu.

Kini, dari transaksi sayuran dan buah-buahan, Bagas meraup omzet kotor hingga Rp 15 juta per hari. Pendapatan itu belum dipotong untuk membayar gaji pekerja dan biaya lain.

Merangkul pengangguran

Pekerja sedang memilah dan membersihkan sayuran di kompleks kebun sayur Bagas Suratman di Tangerang, Selasa (19/2/2019).
(BAGAS SURATMAN)

Pekerja sedang memilah dan membersihkan sayuran di kompleks kebun sayur Bagas Suratman di Tangerang, Selasa (19/2/2019).

Bagas mengatakan bahwa menjalankan usaha tani sayuran bukan semata-mata untuk pendapatan diri sendiri. Ia sedari awal sudah berniat untuk membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda pengangguran yang pernah dijalaninya dahulu.

“Tidak penting berapa pendapatan saya. Yang terpenting adalah bagaimana saya bisa membuka lapangan pekerjaan,” ujar Bagas.

Source : kompas

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya

Latest