Pada 2015, Muthana dilaporkan mengoperasikan akun Twitter dan pernah mencoba menggunakannya untuk menghasut orang Amerika untuk melakukan tindakan kekerasan di antara mereka sendiri pada hari libur nasional.
"Bangunlah orang Amerika! Baik pria dan wanita. Banyak yang harus Anda lakukan ketika Anda hidup di bawah musuh terbesar kita, sudahi tidur Anda!" tulis dia, menurut The Guardian.
"Pergilah berkendara, dan tumpahkan semua darah mereka, atau sewa truk besar dan kendarai di sana. Veteran, Patriot, Memorial, dll. Bunuh mereka."
Baca Juga : Kisah Tragis Shamima Begum: Wanita yang Bergabung dengan ISIS dan 'Merengek' Pengen Balik Kampung
Muthana sekarang memiliki seorang putra berusia 18 bulan dari salah satu pernikahan ISIS-nya.
Dalam wawancaranya dengan The Guardian, Muthana juga mengklaim orangtuanya terlalu ketat dalam mengasuhnya, sebuah faktor yang menurutnya berkontribusi pada keputusannya untuk membelot ke ISIS.
Sekarang Muthana tidak diizinkan meninggalkan kamp tempat dia ditahan dan harus dikawal oleh para pejuang Kurdi, lebih dari 6.500 mil jauhnya dari kota Alabama yang pernah dia sebut rumah. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)